"Ini sudah takdir. Cuman kalau persoalan prediksi cuaca katanya di sana (Jepang) mungkin teknologinya lebih rendah dibandingkan di Indonesia. Soalnya prediksi cuaca di sana kok bisa meleset,” ucapnya saat ditemui di rumah duka.
Menurut Moh. Munir, korban lulus sebagai taruna angkatan 54 dari Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Kapal tanker yang digunakan korban sebelumnya sempat ditunda akibat cuaca buruk sehingga bersandar di perairan Jepang.
"Saat cuaca angin dan gelombang ombak sudah membaik. Lalu kapal ini kemudian berangkat untuk berlayar, tapi kapal tanker kembali ketemu angin kencang dan gelombang ombak laut yang besar hingga kapal ini kemudian terbalik," terangnya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga masih menunggu kabar dari pihak manajemen perusahaan termasuk diantaranya pemulangan jenazah almarhum. Berdasarkan informasi sementara yang diterima pihak keluarga, almarhum akan dibawa ke kampung halamannya hari ini. (fds/far)
Load more