Surabaya, tvOnenews.com - Viral di media sosial video yang merekam detik-detik kepanikan pengendara yang sedang melintasi Jembatan Suramadu. Dari video yang beredar di medsos tersebut, tampak kabel penahan tiang bentang tengah bergoyang-goyang. Sejumlah pengendara pun banyak yang memilih balik arah, tidak jadi melintas ke Jembatan Suramadu. Jembatan itu lantas ditutup pascagempa susulan di Surabaya Jumat sore kemarin.
Namun, dari pantauan di lapangan, Jembatan Suramadu masih berdiri kokoh dan arus lalu lintas yang melewati jembatan tersebut berjalan normal dan lancar. Pascagempa, tidak tampak adanya kemiringan konstruksi di tiang pancang di bentang tengah jembatan tersebut. Sejauh ini Jembatan Suramadu masih berfungsi dengan baik dan normal.
Bagaimana kekuatan konstruksi Jembatan Suramadu pascaterjadinya gempa berkekuatan magnitudo 6,5 di laut Tuban tersebut? Tentu, para pakar konstruksi butuh waktu untuk mengetahui secara detail kekuatan jembatan penghubung antara Kota Surabaya dan Pulau Madura tersebut. Butuh penelitin yang cermat dari para peneliti konstruksi untuk mengetahui kekuatan jembatan terpanjang di Indonedia ini.
“Aman-aman saja, mas. InsyaAllah tidak ada dampaknya. Memang kemarin saya lihat di video yang beredar di medsos, Jembatan Suramadu ikut bergoyang kabel slingnya. Tapi setelah itu, sudah aman. Hari ini saya lewat juga seperti biasanya, aman dan lancer,” ujar Khusnan, salah seorang pengendara yang menyebrang ke Jembatan Suramadu.
Dipicu Sesar Laut Jawa
Sementara itu, gempa bermagnitudo 6,5 (data terakhir, red) telah mengguncang kawasan pesisir utara Jawa Timur, Jumat (22/3/23) siang hingga sore. Getaran yang berpusat pada 132 kilometer Timur Laut Tuban ini dirasakan hingga Surabaya, Malang, Semarang dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur lainnya. Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Load more