"Kasus ini harus diusut tuntas, jangan sampai kejadian serupa terulang kembali. Apalagi informasi yang kami terima di lokasi itu tak hanya mengolah BBM mentah, tapi juga dioplos dengan BBM yang berasal dari SPBU," ujar Damanhuri, Ketua GMNI Kabupaten Tuban.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Rianto membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya telah melakukan pemeriksaan lapangan dan meminta keterangan sejumlah saksi. Selain itu juga telah mendata barang bukti yang sudah terbakar yaitu 20 Bul dan 10 drum berisi BBM.
Dari keterangan saksi, kebakaran diduga akibat korsleting listrik atau hubungan arus pendek.
"Saksi yang juga pegawai pangkalan, mengetahui kalau ada korsleting listrik, lalu berupaya memadamkan api itu. Namun, api semakin besar dan saksi minta pertolongan dari tetangga dan api bisa dipadamkan dengan 2 unit mobil damkar. Untuk kerugian materiil senilai Rp 19 juta," jelas AKP Riyanto.
Dikabarkan sebelumnya, bahwa sebuah rumah milik Irfan warga Dusun Biang Bali, Desa Kaligede, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, yang diduga menjadi tempat penimbunan dan pengolahan solar mentah mengalami kebakaran hebat, pada Sabtu (23/3) sore. Kebakaran diakibatkan korsleting listrik. Informasi yang berhasil dikumpulkan, di rumah tersebut selama dijadikan pengolahan BBM mentah atau lantung. Minyak mentah yang diduga diambil dari sumur mentah Banyuurip tersebut kemudian dicampur dengan solar dari SPBU.
"Infonya dikirim ke industri Surabaya, kalau gak begitu yang dikirim ke Sidoarjo, sebagian juga masuk wilayah Kabupaten Rembang Jawa Tengah," tutur sumber yang enggan disebutkan namanya. (htn/hen)
Load more