Banyuwangi, tvOnenews.com – Pertengahan Ramadan di Banyuwangi dimeriahkan Festival Patrol dan Kundaran. Sebab, dua tradisi ini selalu ada di masyarakat bumi Blambangan dalam mengisi malam-malam di bulan puasa.
"Tradisi Patrol telah lama menjadi bagian dari kekayaan budaya Banyuwangi. Melalui festival ini, kami berharap festival ini dapat memperkuat identitas lokal kita di tengah arus globalisasi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membuka Festival Budaya Ramadan Patrol & Kundaran di Stadion Diponegoro, Senin malam (25/3).
Tidak heran, banyak warga yang ingin menyaksikan Festival Patrol dan Kundaran tersebut. Meski diguyur hujan, tak menyurutkan antusias warga untuk menyaksikan di sepanjang rute patrol yang diawali dari depan Stadion Diponegoro hingga ke Taman Blambangan itu.
"Semangat ini menjadi bukti masyarakat Banyuwangi terus mempertahankan dan mempromosikan warisan budaya lokal," puji Ipuk.
Festival Budaya Ramadan melibatkan peserta dari 25 kecamatan. Setiap kecamatan mengirimkan video patrol dan kundaran sebagai bagian dari proses seleksi. Sementara lima tim terbaik berkompetisi di babak final.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, Taufiq Rahman, menambahkan kriteria penilaian patrol dan kundaran meliputi teknik atraksi, harmonisasi, penatar terbaik, tata busana terbaik, dan vokal terbaik.
Load more