Sementara itu Salamah (42) pengungsi yang berada di depan rumah di Desa Suwari mengaku, masih merasakan trauma akibat gempa yang melanda Pulau Bawean pada Jumat (22/3/2024) kemarin yang berkekuatan 6.5.
“Saya khawatirkan, saya masih trauma,” kata Salamah setelah gempa kedua berlangsung.
Wanita berusia 42 tahun itu yang tinggal di Desa Dekat Agung, Dusum Bangsal, Kecamatan Sangkapura ini, lebih memilih mengungsi di Desa Suari karena lebih aman.
Saat ini Salamah bersama 14 warga lainnya mendirikan tenda di halaman rumah tersebut dan beralaskan terpal. Semua aktivitas dilakukan di tenda tersebut, mulai dari masak hingga tidur.
“Kalau tidur ya dingin berembun. Kami masih trauma, jadi lebih baik tinggal di sini. Ketika ada gempa seperti tadi, kami bisa langsung lari,” tandasnya. (zaz/far)
Load more