Gresik, tvOnenews.com - Guncangan gempa susulan magnitude 6.5 yang terjadi di Pulau Bawean Gresik masih menyisakan trauma bagi warga disana. Warga masih enggan kembali ke rumah mereka lantaran takut gempa kan kembali terjadi.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Gresik yang langsung dikomandoi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melakukan kunjungan ke lokasi pengungsian warga yang terdampak gempa di Pulau Bawean.
Gus Yani bersama rombongan lalu menyapa para warga dan memberikan trauma healing di Dusun Tanjunganyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.
Disana setidaknya ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) warga mayoritas pesisir yang mengungsi ke tenda di dataran tinggi, menjauh dari pemukiman.
Trauma healing dilakukan lantaran warga masih trauma dan khawatir tentang adanya gempa susulan. Pasalnya sejak adanya gempa, warga lebih memilih untuk tidur di tenda daripada berada di rumah mereka.
"Kami memberikan sosialisasi terkait mitigasi bencana dan trauma healing kepada warga. Ini menjadi penting karena mengembalikan rasa percaya kepada masyarakat bahwa Bawean baik-baik saja,” jelasnya.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, update jumlah kerusakan bangunan Fasum, rumah, dan sekolah di Pulau Bawean sebagai berikut.
Di Kecamatan Sangkapura, ada 2.319 rumah, 86 tempat ibadah, 68 Sekolah rusak, 31 sekolah, 6 kantor, 1 rumah sakit, dan 8 pondok pesantren Kecamatan Tambak, 2.828 rumah, 99 tempat ibadah, 57 sekolah, 12 kantor, 2 pasar.
Pengungsi di Kecamatan Sangkapura, 15.357 Kecamatan Tambak 18.732. Korban luka dampak gempa 7 orang. Tiga diantaranya masih dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik, empat lainnya sudah pulang. (mhb/gol)
Load more