Gresik, tvOnenews.com - Pegiat literasi dari Perpustakaan Boneka Surabaya menghibur para anak-anak terdampak bencana alam untuk menghilangkan trauma akibat gempa di Pulau Bawean.
"Padahal kalau melihat dari faktor terganggunya, anak-anak itu pasti yang paling terdampak, karena tubuh mereka belum support, terlebih mereka tinggal di pengungsian," ucap pria yang juga berprofesi sebagai pewarta foto tersebut.
Bahana menjelaskan, sangat penting memberikan fasilitas untuk anak-anak bermain bersama, namun yang berkonsep.
"Kebetulan kalau Perpustakaan Boneka datang itu selalu mengusung tema tentang saling tolong-menolong, toleransi, dan harus rajin belajar," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya di akhir kegiatan selalu berpesan kepada anak-anak untuk rajin belajar dan bersekolah.
"Untuk saat ini sekolah mereka masih diliburkan akibat gempa," ujarnya.
Bahana menambahkan, dalam kegiatan tersebut dirinya bercerita tentang kisah buaya yang tidak tahu balas budi.
"Inti dari cerita tersebut, jika ada teman lain yang menolong, maka mereka harus membalas menolongnya juga," ucapnya.
Dirinya berharap, semoga anak-anak yang ada di tenda pengungsian di Dusun Lautsungai, Desa Dekatagung, bisa rajin belajar.
"Saya harap mereka bisa rajin belajar biar cita-cita mereka tercapai juga sesuai cerita tadi," kata Bahana.
Tak hanya itu, dengan adanya kegiatan bercerita lewat boneka, dirinya bisa mengurangi trauma dampak dari bencana yang baru empat hari terjadi.
"Jadi setidaknya mereka dapat ketawa bersama dan dapat bersenang-senang bersama terus," tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga Dusun Lautsungai, Lusi, mengaku kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk menghibur anak-anak terdampak gempa di Bawean.
"Senang sekali ada kegiatan seperti ini, biar anak-anak terhibur, biar senang mereka. Semoga kegiatan ini ada terus menerus digelar," katanya. (ant/far)
Load more