Gresik, tvOnenews.com - Warga korban gempa susulan magnitudo 6.5 di pulau Bawean, Gresik hingga kini masih bertahan di sejumlah posko pengungsian yang tersebar di masing-masing desa di wilayah kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak, Bawean.
Para warga terdampak, khususnya anak-anak dan lansia lebih memilih tidur di tenda darurat beralaskan matras yang terpasang di halaman rumahnya. Bahkan, warga juga menggelar ibadah sholat tarawih di tenda darurat maupun di teras rumah.
Salah satu warga korban gempa, Jauhari (42), mengatakan masih bersyukur bisa melaksanakan ibadah sholat tarawih berjamaah, meski hanya di tenda pengungsian
"Alhamdulilah. Masih bisa menjalankan ibadah. Ada banyak hikmah yang kita petik di antaranya ujian kesabaran,” ungkapnya.
Menurut Jauhari, selama aktivitas di tenda darurat, warga berbuka puasa serta sahur di lokasi pengungsian ini dengan cara saling bergotong royong.
Mulai memasak, dan menyiapkan hidangan di dapur umum. Kebersamaan ini lah yang menguatkan mereka dari ancaman bahaya gempa kembali
"Dan untuk buka puasa dan sahur, dari pihak desa pun juga turut mengusahakan dengan memberikan bantuan berupa sembako, telor, juga air mineral,” lanjutnya.
Sementara itu Kades Kepuh Legundi, Kecamatan Tambak Pulau Bawean Samsuddin, menambahkan jika hingga hari ini, tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan, hanya ada gempa gempa kecil.
"Saat ini, masyarakat masih bertahan di tenda darurat. Juga aktivitas masyarakat di tenda darurat ini, mulai dari salat wajib dan tarawih dilakukan di tenda darurat ini,” katanya.
Samsuddin juga menyebutkan, beberapa bantuan sudah didistribusikan kepada warga pengungsi. Mulai dari bantuan pangan, tenda dan makanan siap saji. (mhb/gol)
Load more