Gresik, tvOnenews.com - Pada hari ke tujuh pasca gempa bumi magnitude 6.5 yang mengguncang pulau Bawean, warga yang mengungsi masih bertahan di tenda darurat atau tenda pengungsian, lantaran masih dirasakan gempa susulan.
Bahkan sejumlah pengungsi yang terdampak gempa bumi, mulai mengeluhkan terserang berbagai penyakit saat berada di tenda pengungsian.
Adapun penyakit yang mulai dikeluhkan para pengungsi yaitu sakit demam, batuk, pilek serta pusing dan hipertensi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pos Komando Tanggap Darurat bidang Kesehatan, dr Rini Suliatyoasih. Menurut dia, keluhan warga Bawean yang terdampak gempa bumi itu, disampaikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik melalui Pos Komando Tanggap Darurat bidang Kesehatan.
“Keluhan masyarakat rata-rata sudah mulai demam, batuk, pusing dan hipertensi,” ujarnya, Kamis (28/3).
Dari keluhan penyakit yang dialami warga Bawean, lanjut dia, kemungkinan dipicu karena tidur di tenda dan tidur tidak cukup.
“Mungkin juga tidur mereka kurang lelap, waktu tidur tidak cukup, akhirnya memicu hipertensi,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan beberapa upaya untuk menghadapi kondisi tersebut. Khususnya warga yang berada di tenda pengungsian.
“Upaya yang kami lakukan salah satunya pelayanan kesehatan memberikan obat. Alhamdulillah meskipun obat sudah mulai terbatas, tapi obat-obatan masih bisa memenuhi kebutuhan warga,” papar perempuan yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik itu.
Kemudian, Dinkes juga menerjunkan 12 tenaga kesehatan yang mengisi berbagai regu atau klaster. Mulai dari klaster kesehatan jiwa, klaster pelayanan kesehatan, klaster kesehatan klaster reproduksi, klaster gizi, dan juga klaster kesehatan lingkungan.
“Jadi teman-teman itu mengkaji dan melayani kebutuhan apa saja masyarakat di sana,” pungkasnya. (mhb/gol)
Load more