Probolinggo, tvOnenews.com – PT PLN (Persero) terus berupaya menjaga keandalan listrik selama libur Idul Fitri 1445 Hijriah. Demi memastikan keamanan pasokan listrik, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melakukan inspeksi langsung ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton yang berada di Kabupaten Probolinggo.
Darmawan mengatakan, PLN terus berkomitmen menjaga pasokan listrik aman dan andal. Hal ini dilakukan demi menjaga kenyamanan masyarakat dalam merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah. Kehadirannya di PLTU Paiton adalah untuk memastikan pasokan listrik dan energi primer dari pembangkit dalam kondisi aman.
“Saya ingin mengecek langsung kondisi operasional PLTU Paiton yang menjadi salah satu penopang kelistrikan Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Setelah mengecek semua, kami bersyukur pembangkit dalam kondisi aman dan prima, sehingga siap memasok listrik secara optimal untuk masyarakat,” ucap Darmawan pada Sabtu (6/4).
Total komplek PLTU Paiton berkapasitas 4,7 Giga Watt (GW) berkontribusi memasok sekitar 60% listrik di Jawa Timur. Sementara, bagi sistem kelistrikan Jamali, pembangkit ini memasok 17% kebutuhan listrik. Adapun beban puncak pada sistem Jamali saat momen Idul Fitri diperkirakan mencapai 21 ribu megawatt (MW), dengan Daya Mampu Pasok (DMP) mencapai 35 ribu MW.
“Provinsi Jawa Timur ini menjadi salah satu tujuan yang banyak didatangi pemudik saat Idul Fitri. Jadi keandalan PLTU Paiton untuk memasok listrik saat Idul Fitri ini sangatlah penting,” ungkap Darmawan.
PLTU Paiton sendiri terdiri dari 8 unit pembangkit. Di mana sebanyak 3 unit pembangkit dengan kapasitas 1.460 MW dikelola oleh subholding PLN Nusantara Power. Sementara sisanya dikelola Independent Power Producer (IPP). Khusus untuk pembangkit yang dikelola oleh PLN Nusantara Power, pihaknya juga menyiagakan lebih dari 500 petugas selama 24 jam.
Darmawan pun menjelaskan, meskipun beberapa unit PLTU Paiton sudah beroperasi cukup lama, namun semua unitnya masih bisa beroperasi optimal. Hal ini berkat digitalisasi yang telah dilakukan oleh PLN.
Load more