“Alhamdulillah ini tadi saya baru tiba di Juanda disambut sama keluarga, ini belum ke Madura disambut oleh saudara-saudara Madura di Surabaya, dikasih makanan minuman, di pijat wah senang banget,” kata Muharam.
Aksi simpatik warga Madura di kaki jembatan Suramadu ini merupakan bentuk kepedulian terhadap perjuangan perantau yang berjuang untuk keluarganya di kampung halaman.
“Kami merasakan sekali bagaimana rasanya rindu saat di tanah rantau, dan tradisi Toron adalah ajang silaturahmi antara perantau dan keluarga di tanah kelahiran. Kita sambut mereka di kaki Suramadu agar merasa nyaman dan senang sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halaman,” ujar Haji Nawadi, Ketua Aliansi Madura Perantau Indonesia.
Aksi simpatik warga Madura dengan mendirikan posko pelayanan di Suramadu ini akan dilakukan tak hanya saat arus mudik saja, namun juga akan melayani segala keperluan pemudik yang akan balik ke tanah rantau hingga 15 April mendatang.
Posko yang berada di pos pantau Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ini juga mendapatkan apresiasi dari jajaran kepolisian, karena dapat membantu kerja kepolisian terutama kelancaran arus mudik dan sekaligus mensosialisasikan ke seluruh warga untuk tetap tertib selama berkendara.
AKP Heri Iswanto, Kasatbinmas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang turut serta dalam aksi simpatik warga Suramadu ini mengaku, sangat mendukung dan akan bersinergi atas aksi simpatik tersebut.
“Tak hanya meringankan kerja kepolisian dengan adanya kepedulian warga Madura, juga membantu kelancaran arus mudik lebaran di kaki jembatan Suramadu. Posko terpadu ini bisa mempererat persaudaraan bagi warga Madura yang Toro,” tandasnya. (zaz/hen)
Load more