Surabaya, tvOnenews.com - Meski puncak mudik lebaran atau toron ke Madura melalui jembatan Suramadu terjadi pada Minggu (8/4) kemarin, namun pada Senin ini memasuki H-2 gelombang arus mudik ke Pulau Garam masih tampak ramai lancar. Arus mudik melalui jembatan Suramadu masih didominasi kendaraan roda dua atau sepepda motor.
Pada H-2 lebaran Senin (8/4) arus mudik di jembatam Suramadu menuju pulau Madura terus terjadi dan tampak ramai lancar. Bahkan, sempat terjadi kepadatan kendaraan bermotor, terutama roda dua saat melintas di pos pantau Suramadu, Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Kedapatan kendaraan pemudik di Suramadu memang banyak didominiiasi oleh kendaraan roda dua atau sepeda motor. Namun, kepadatan lalu lintas tersebut tidak berlangsung lama karena segera ditangani petugas kepolisian dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dengan mengurai simpul kemacetan.
Sejumlah pemudik mengaku baru bisa mudik hari ini karena berupaya menghindari kemacetan parah di akses jembatan Suramadu, karena mereka mendapat informasi pada Minggu kemarin merupakan puncak mudik ke Madura melalui jembatan Suramadu.
Salah Satunya Tarmudji, warga Madura yang selama ini berdomisili di Surabaya memilih mudik hari ini, Bersama istrinya dia mudik ke Sampang Madura dengan menggunakan motor, dan membawa tas berisi pakaian dan barang keperluan lebaran.
“Kalau ke Sampang dari sini (Suramadu) sekitar 4 jam kalau kita melajunya nyantai. Tapi kalau buru-buru bisa 2 setengah sampai 3 jam-an,” ujar Tarmudji, saat berhenti di depan pos pantau Suramamdu, untuk beristirahat sejenak.
Menurutnya, tradisi pulang kamung ke Madura atau toron ini sudah dilakukan sejak lama. Setiap menjelang lebaran dia mudik. Tapi tak hanya saat lebaran, saat hari raya Idul Adha dan perayaan Maulid Nabi, dirinya bersama keluarga biasanya juga pulang ke Sampang.
“Kalau lebaran ini memang saya dan keluar mesti puulang kampong ke Madura. Di kampung halaman ini kami bertemu orang tua dan keluarga lainnya yang juga pulang kampung. Jadi kami bersilaturahmi saat lebaran sambil makan-makan, biasaunya gitu,” paparnya.
Tarmuji pun melanjutkan perjalanannya bersama sang istri ke Madura dengan memacu motornya ke arah jembatan Suramadu. Tak hanya dirinya, para pemudik lainnya juga ingin segera sampai ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan orang tua dan keluarganya, yang selama ini merantau keluar Madura untuk bekerja.
Di hari raya Idul Fitri ini dijadikan momen untuk bersilaturahmi dan bercengkerang bersama keluarga lainnya, sambil menikmati makanan khas Madura, seperti kuah ayam adun, sate ayam, daging sapi atau soto khas Madura. (msi/gol)
Load more