"Ya hampir setiap hari kita lakukan pemantauan langsung di sejumlah lokasi jembatan putus. Kita ingin memastikan semua kegiatan masyarakat tetap berlangsung aman," jelas Kapolres.
Hingga saat ini, dari hasil pantauan Kapolres di lapangan, sejumlah titik jembatan yang putus telah dibangun jembatan darurat dari bambu, seperti di Dusun Tegir Desa Pasirian, yang sedikit banyak bermanfaat bagi para pejalan kaki maupun kendaraan roda 2.
Sementara di aliran Sungai Regoyo ini, tidak sejumlah petugas kepolisian nampak berusaha ikut membantu menggotong motor milik warga.
"Kita juga bantu warga gotong motor di sungai Regoyo. Karena aliran sangat deras dan tidak ada jembatan darurat, yang penting semua bisa melintas dengan selamat," terangnya.
Kapolres juga menyatakan, bahwa semua pihak terkait saat ini telah melakukan berbagai upaya penanganan bencana, salah satunya melakukan normalisasi aliran sehingga dalam waktu dekat proses perbaikan jembatan bisa segera dilakukan.
"Mohon do'anya saja semoga upaya normalisasi sungai bisa segera membuahkan hasil sehingga pembangunan jembatan bisa segera dilakukan. Mudah-mudahan cuaca ekstrem segera berakhir," harapnya.
"Kepada masyarakat, kita juga menghimbau agar selalu waspada dan berhati-hati, terutama yang biasa melintas maupun beraktivitas di sepanjang aliran sungai yang berhulu di gunung Semeru," pungkasnya. (wso/gol)
Load more