Surabaya, tvOnenews.com - Ribuan buruh mulai berdatangan secara bergelombang memasuki Kota Surabaya sejak pagi ini, Rabu (1/5), seperti tampak massa buruh yang mulai memadati Frontage Ahmad Yani Surabaya. Mereka bernyanyi, berorasi, sembari nongkrong di setiap sudut jalan yang berada dekat dengan perbatasan Sidoarjo itu.
Sementara itu, Rabu siang, buruh dan mahasiswa mulai bergerak memasuki jantung kota Surabaya, dengan melakukan long march, dan memacetkan jalan protokol Kota Surabaya, seperti Jalan Basuki Rahmat, Jalan Gubernur Suryo, dan akan berakhir di Kantor Gubernur Jawa Timur, di jalan Pahlawan Surabaya.
Ketua Camp DPC KSPI Sidoarjo Daniel Istanto menilai penerapan Omnibus Law hanya menyengsarakan pekerja. Menurutnya, praktik kerja yang dibuat oleh pemerintah melalui omnibus law dan dicanangkan 2020 kemarin membuat buruh kian merana.
"Karena dengan adanya omnibus law, pertama upah kita dibatasi, kedua outsourcing bebas dimana-mana, dan ketiga kontrak kerja bebas di mana-mana," kata Daniel saat ditemui awak media di Frontage Ahmad Yani Surabaya, Rabu (1/5).
Ia menyatakan hal itu membuat kerja buruh kewalahan. Sebab, tak adanya jaminan kesejahteraan dan kinerja pekerja bagi para buruh.
"Jaminan untuk kita bekerja tidak ada, karena kita takut di PHK," imbuhnya.
Maka dari itu, ia bersama para buruh ingin menyampaikan kembali pada Pemprov Jatim. Ia ingin menagih janji Gubernur Jatim 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa terkait jaminan kerja yang dijanjikan di tahun 2020 lalu.
Load more