Peserta lain Bili Ariska (68) mengaku menghapus tato juga untuk memperbaiki diri.
Pria lanjut usia asal Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi ini sudah 48 tahun mengoleksi tato di kedua lengan tangannya.
“Saya sering ditegur anak dan cucu. Akhirnya merasa malu sendiri. Sehingga saya berinisiatif hapus tato,” kata Bili.
Teknis pelaksana hapus tato, Novi Candra Pribadi mengatakan, ada puluhan peserta yang ikut dalam hapus tato kali ini.
Sekali giat hapus tato, kata dia, Klinik Pratama Polresta Banyuwangi bisa melayani sekitar 15 sampai 30 pasien baik pasien baru dan lama.
“Kegiatan hapus tato gratis ini sudah mulai tahun kemarin. Hingga kini sudah delapan kali dilaksanakan. Ke depan akan dirutinkan setiap sebulan sekali,” cetusnya.
Novi menjelaskan, penghapusan tato tidak sekali proses langsung hilang begitu saja. Namun, masih butuh beberapa kali penanganan.
Load more