“Alhamdulillahnya, ada sedikit peninggalan dari orang tuanya, karena pengen bisa berangkat haji jadi dijual. Keinginannya sendiri kepengen ibadah haji. Biaya daftar Rp26 juta. Nambahnya jadi sekitar Rp60 juta. Ya kaget, karena tidak punya siapa-siapa. Tapi alhamdulillah biayanya kok cukup,” bebernya.
Di kisaran tahun 2019, sebelum Covid-19, Ida mendaftarkan haji untuk Paitun.
Namun, saat itu ia harus menunggu jadwal keberangkatan. Dan jadwal ke berangkatnya haji di tahun 2024.
Karena usianya yang rentan, sebagai keluarga yang akan melepas keberangkatan kadang ia merasa was-was.
Namun, melihat antusias Piatun, ia mengaku merelakan keberangkatan adik dari ayah kandungnya itu untuk mengejar keinginan berhaji.
“Sebenarnya kami berat melepaskan sendiri, tapi juga senang karena keinginan beliau tercapai. Bingung apalagi orang tua, tidak bisa baca tulis. Tapi orangnya pengen berangkat Lillahita’ala, jadi kami hanya bisa berdoa semoga baliau bisa menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya.(eco/muu)
Load more