Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang kembali mengalami erupsi, Rabu (8/5/2024).
Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, asap kelabu dengan intensitas tebal setinggi 1.000 meter keluar dari puncak kawah Gunung Semeru dan mengarah ke timur, yang kemudian tampak disusul dengan guguran material yang meluncur dari puncak kawah menuju Curah Kobokan sejauh 1.000 meter.
"Menurut laporan yang kami terima dari pos pantau, terjadi erupsi berupa letusan diikuti guguran sejauh 1.000 meter," kata Patria kepada sejumlah awak media, Rabu (8/5).
Patria menegaskan, guguran sejauh 1.000 meter yang terjadi pagi tadi, masih dalam radius aman. Sebab, jarak terdekat pemukiman warga berada di radius delapan kilometer dari puncak kawah.
Meski begitu, Patria mengimbau, warga yang beraktivitas di sekitar lereng Gunung Semeru untuk tetap waspada. Pasalnya, aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini tidak bisa diprediksi.
"Luncuran masih berada di radius aman, jarak pemukiman terdekat kita ada di radius delapan kilometer, tapi masyarakat harus tetap waspada," jelasnya.
Untuk diketahui, bahwa hingga saat ini, status Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa ini masih berada di level 3 atau siaga.
"Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level 3. Untuk itu, masyarakat kembali kita ingatkan agar juga mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG," tegasnya.
Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), warga dilarang melakukan aktivitas apapun di radius 13 kilometer dari puncak dan 500 meter dari sempadan sungai sepanjang jalur aliran lahar sejauh 17 kilometer karena berpotensi terjadi perluasan awan panas guguran.
Di samping itu, warga juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/far)
Load more