Kediri, tvOnenews.com - Aditya Daifa Ardani (13) harus putus sekolah karena merawat kedua orang tuanya yang sakit stroke di Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Mirisnya rumah yang digunakan untuk merawat keduanya jauh dari kata layak, selain terbengkalai belasan tahun dan ditumbuhi semak belukar, sebagian ruang tamu juga tidak ada atapnya.
"Ibu bapak stroke, harus tidak sekolah karena merawat mereka," ucap Aditya Daifa Ardani.
Setiap pagi Adit harus mendorong kursi roda ayahnya Rianto (49) ke teras rumah, untuk mendapatkan sinar matahari pagi. Usai merawat ayahnya Aditya membersihkan perabotan rumah yang sangat sederhana, sementara ibunya Samini (38) juga mengalami sakit stroke dan kepala vertigo.
"Setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah karena ibu dan bapak sakit," imbuhnya.
Aditya mengaku ia bersama orang tuanya tinggal di rumah kosong 20 tahun tidak ditempati sudah 2 bulan, karena awalnya ia dan keluarganya kontrak rumah di Blitar lantaran ayahnya bekerja di Blitar.
Sementara untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan listrik untuk sementara diberi oleh saudaranya yang berada di sebelah rumahnya.
"Untuk makan dan minum biasanya dikasih Poh (Kakak Ibu), biasanya goreng-goreng," ucapnya.
Aditya ingin meneruskan sekolahnya dengan mendapatkan beasiswa dan meneruskan sekolah di Kediri untuk mengejar cita-citanya.
Sebelumnya viral di media sosial Kediri, seorang bocah harus putus sekolah karena sendirian merawat kedua orang tuanya yang sakit stroke. Ironisnya, rumah yang mereka tempati jauh dari kata layak huni. (min/gol)
Load more