Gresik, tvOnenews.com - Aksi pembubaran kegiatan ibadah doa jemaah Gereja di sebuah perumahan di Kecamatan Cerme, Gresik beberapa hari lalu yang videonya viral, membuat Pendeta Royke David W angkat bicara, Kamis (16/5).
Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Gresik tersebut menegaskan jika aksi pembubaran kegiatan ibadah doa umat gereja sangat mengganggu dan termasuk dalam kategori penistaan.
Dijelaskan Royke, terkait apakah aksi pembubaran itu menyinggung, menurutnya sangat mengganggu jika melihat viralnya video aksi memberhentikan ibadah yang dilakukan pasutri tersebut. Karena saat itu masih ada dalam taraf doa mau selesai dan belum selesai betul.
"Karena itu kuncinya di berkat doanya itu tau tau ribut. Sampai akhirnya gak bisa diselesaikan (Doanya). Sangat mengganggu dan itu termasuk penistaan juga," ungkapnya.
Meskipun demikian, pihaknya menegaskan, tidak ada pelaporan terkait kejadian pembubaran. Lantaran kasusnya sudah diserahkan kepada kepolisian.
"Dalam waktu tiga hari itu tiga juta viewer video viral. Untuk yang di luar kita tidak bisa bendung. Tapi kita yang di Gresik tidak ada laporan sama sekali ke Polres. Karena kita tau bahwa pak bupati telah menyatakan toleransi beragama sangat kuat," sambungnya.
Pendeta Royke dan Sekretaris Bamag Pendeta Steven Sitorus mengungkapkan jika langkah yang diambil Muspika Cerme petugas kepolisian dan kepala desa dinilai sudah tepat mempertemukan kedua belah pihak hingga sepakat berdamai.
Load more