Sementara itu, Yayik Susilawati, ASN yang membubarkan doa syukuran jema'at GPIB, di Perumahan Cerme Indah (PCI) Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik kembali dipanggil ke balai desa setempat untuk menjelaskan kembali penyebab kejadian penghentian kegiatan umat gereja yang viral tersebut.
Yayik bersama Yoyok suami dan anaknya dipertemukan dengan pengurus wadah Pembinaan Hubungan Kerjasama Antar Gereja, Bamag Gresik.
Dihadapan pengurus Bamag Gresik dan Kades Betiting, Yayik, suami dan anaknya menyatakan minta maaf kepada umat Kristen di Kabupaten Gresik dan seluruh Indonesia atas kejadian Rabu malam lalu.
Ketiganya mengaku khilaf dan saat itu emosi tidak terkontrol sehingga terjadi penghentian doa syukuran kesembuhan jema'at GPIB Benowo, di PCI Gresik.
"Saya sudah diberi pembinaan dari sekolah, dari Kacab, pembinaannya, saya minta maaf pada tempat saya bekerja, dinas pendidikan Provinsi, dan masyarakat Indonesia," ujar Yayik.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orang yang diduga melakukan aksi protes dan penghentian kegiatan ibadah keagamaan viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar 2 menit 28 detik itu terlihat kedua belah pihak terlibat perdebatan sengit hingga adu mulut.
Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @muliahalim777 itu, juga nampak sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian berusaha melerai dan menghentikan aksi sejumlah orang tersebut. (mhb/gol)
Load more