"Sugiati bilang kalau Rp200 juta gak punya uang sebanyak itu. Sugiati menawarkan permintaan kepada D sebesar Rp50 juta dan dibagi dua dengan cara ia angsur. Karena dijanjikan Rp50 juta gak mau, akhirnya si anak ini minta rumahnya dirobohkan saja,” jelasnya.
Karena anaknya ngotot rumah dirobohkan, keluarga Bu Sugiati dan suaminya yang baru juga tidak bisa berbuat apa-apa dan mempersilahkan buldozer yang sengaja didatangkan D untuk merobohkan bangunan rumah ini.
"Jadi saat rumahnya dibuldozer, Ibu kandung D (Sugiati) bersama keluarganya hanya melihat saja. Biar anaknya ini lega. Bahkan keluarga Sugiati juga minta agar sisa material dibersihkan dan dibawa sekalian. Artinya memang sudah disepakati oleh keluarga Bu Sugiati silahkan kalau rumah tersebut mau dirobohkan,” bebernya.
Sekitar pukul 17.00 Wib sore, rumah sudah roboh sebagian. Pukul 20.00 Wib, Sabtu (17/5) malam sudah berhenti, buldozer sudah diangkut naik truk.
"Sampai malam hari ini, Bu Sugiati terpaksa tinggal di rumah saudaranya. Rumah tersebut berdampingan dengan rumah yang dirobohkan anak kandungnya," pungkasnya. (eco/hen)
Load more