Tulungagung, Jawa Timur - Banyak hobi yang mendatangkan rejeki, salah satunya seperti yang digeluti Zainal Arifin (38 tahun), warga Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Zainal memiliki hobi budidaya ular piton.
Budidaya ular Piton ini ditekuni Zainal sejak 10 tahun lalu. Kini Zainal memiliki koleksi kurang lebih 100 ekor ular piton dengan beragam gen. Untuk mendapatkan gen-gen tersebut, Zainal mengawinsilangkan beragam jenis piton. Hasilnya dalam satu ekor ular, terdapat beragam gen yang membuat harganya semakin mahal.
Di awal masa pandemi, permintaan pasar ular piton meningkat hingga 100 persen. Jika sebelumnya dalam sebulan rata-rata lima permintaan, saat pandemi tahun lalu naik hingga 10 permintaan. Tidak hanya memenuhi permintaan lokal saja, Zainal juga mengirimkan ular piton ke beberapa negara lain.
"Kalau saat ini permintaan sudah turun, kembali seperti sebelum pandemi," jelasnya.
Ular piton yang dijual oleh Zainal ini aman untuk menjadi hewan peliharaan. Meski tidak berbisa, namun terdapat hal yang harus diperhatikan oleh pemelihara, yakni kebersihan kandang dan makanan. Edukasi menjadi hal yang paling utama dan harus dipahami oleh penyuka reptil tersebut.
Zainal menjelaskan ular-ular miliknya terdiri dari beberapa jenis gen, diantaranya Retic Jaguar Bacan Platinum, Retic Platinum Albino Lavender, Retic Harly Quen Tiger Platinum, dan Retic Motly Bacan Platinum Sunfire.
"Ular piton jenis tersebut di pasaran harganya mulai Rp5-45 juta per ekornya," ujarnya.
Ternyata ular yang dimilikinya bukan sekadar koleksi, namun hewan melata tersebut adalah hasil dari peternakan miliknya. (Aris Sutikno/hen)
Load more