Malang, tvOnenews.com - Suasana isak tangis menyambut kedatangan salah satu korban tewas kecelakaan bus study tour yang terjadi di tol Jombang – Mojokerto. Salah satu korbannya adalah guru agama SMP PGRI Wonosari Kabupaten Malang.
Jenasah Edy Kresna Handaka (52), warga Perumahan Kepanjen Permai 1, Blok L.5. RT 18 RW 04 Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tiba di rumah duka sekitar pukul
12.45 WIB, Rabu (22/5).
Setibanya di rumah duka, jenazah dimasukan ke ruang tamu untuk dibacakan doa dan selanjutnya disholati. Jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Pantauan di rumah duka isak tangis mengiringi kedatangan jenazah. Tampak keluarga, kerabat, guru, pengurus PGRI Cabang Wonosari, para siswa serta tetangga menunggu kedatangan jenazah sembari melantunkan ayat suci Alquran.
“Dari perjalanan pulang, berangkatnya kalau gak Minggu ya Senin kemarin,” ujar Rodhy saat ditemui di rumah duka, Rabu (22/5).
Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang royal dengan pekerjaan. Ia merupakan guru agama yang aktif dalam kegiatan keagamaan di PGRI Cabang Wonosari.
“Beliau orangnya baik. Kami dari PGRI Cabang Wonosari mengucapkan beribu terimakasih atas dedikasi beliau selama ini,” terangnya.
Sementara anggota Komite Sekolah SMP PGRI 01 Wonosari, Purnomo menjelaskan, rombongan bus dalam perjalanan pulang dari melaksanakan kegiatan study tour ke Yogyakarta.
Rombongan berjumlah 45 orang berisikan pelajar SMP PGRI 1 Wonosari beserta guru berangkat pada Senin (20/5) sore.
"Rombongan berangkat ke Yogja hari Senin sore kemarin. Sebelum kecelakaan dalam perjalanan pulang study tour," ujar Purnomo kepada wartawan, Rabu (22/5).
Purnomo menyebut, ada satu guru meninggal dalam kecelakaan itu, yakni Edi Kresna. Sementara rombongan selamat telah kembali pulang ke rumah masing-masing.
"Semuanya sudah pulang ke rumah masing masing. Hanya menunggu jenazah satu orang guru atas nama Pak Edi," tegas Purnomo.
Di sisi lain, Pemkab Malang pada prinsipnya tidak melarang pelaksanaan study tour. Asalkan dilakukan sesuai kesepakatan antara pihak sekolah, wali murid, maupun pelajar. Catatan lainnya, kegiatan tersebut harus bertujuan untuk menambah wawasan siswa-siswinya. Seperti kunjungan ke tempat bersejarah yang ada kaitannya dengan pelajaran di sekolah. Dengan begitu, terdapat manfaat yang diperoleh oleh siswa-siswi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang Suwadji menyampaikan, study tour dengan tujuan luar kota biasanya dilaksanakan oleh SMP negeri. Sedangkan SD negeri hanya satu atau dua lembaga saja yang mengadakan study tour ke luar kota.
”Sampai saat ini ada sekitar 34 sampai 40 negeri yang memberitahukan kegiatan study tour,” katanya.
Beberapa diantaranya sudah melaksanakan study tour dan kembali dengan aman. Diantaranya SMP Negeri 4 Kepanjen, SMP Negeri 1 Kepanjen, SMP Negeri 3 Kepanjen, dan SMP negeri di Bululawang.
“Sekitar 50 persen sudah selesai. Liburan ini kemungkinan ada tambahan,” lanjutnya.
Demi kelancaran kegiatan, pihaknya mengimbau kepada sekolah untuk mempertimbangkan akomodasi. Utamanya kelayakan biro perjalanan beserta kendaraannya, sekaligus sopirnya.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang juga bersedia memfasilitasi verifikasi kendaraan yang akan digunakan untuk study tour.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kabupaten Malang Tri Hermantoro menyebutkan, edaran tentang verifikasi kendaraan memang baru dikeluarkan Dishub Provinsi Jawa Timur. Karena itu, hingga kemarin belum ada sekolah yang mengajukan untuk verifikasi kendaraan tersebut.
”Kami bersama pemerintah provinsi akan melakukan ramp check untuk kendaraan-kendaraan pariwisata yang ada di wilayah Kabupaten Malang tanggal 22 Mei (hari ini),” pungkasnya.
Sebagai informasi akibat kecelakaan ini dua orang penumpang tewas dan 15 orang terluka . Berikut daftar para korban baik yang tewas maupun terluka :
1. Edy Sulistiyono (46), kernet bus warga Dusun Semanding RT 002/009, Desa Banggle, Kanigoro, Blitar. Tewas
2. Edy Crisna Handaka (62), guru warga Jalan Kebonsari 1/77 RT 3/1, Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang. Tewas
3. Yanto (36), sopir bus warga Dusun Bendorejo 03/01, Desa Gembongan, Ponggok, Blitar. Luka berat robek pada telapak tangan dan kaki
4. Leni Noviananta (23), warga Desa Wonosari 6/9, Wonosari, Malang. Luka ringan memar kiri dan pusing
5. Susantiningsih (30), warga Sumbertempur 2/11, Wonosari, Malang. Luka ringan robek di pelipis
6. Jaseni (60), Desa Kluwut 3/04, Wonosari, Malang. Luka berat robek di pipi
7. Almira (16), warga Desa Ngerjo, Wonosari, Malang. Luka ringan memar di dahi
8. Lutfiatun (24), warga Desa Slorok 7/2, Kromengan, Malang. Luka ringan memar di dahi
9. Juwati (57), warga warga Desa Slorok 7/2, Kromengan, Malang. Luka berat gigi patah dan memar di dahi
10. Wahyu Agung (30), warga Kuwot 5/4, Wonosari, Malang. Luka ringan lecet pelipis kiri
11. Mujiari (46), warga Desa Sumber Tempur 2/11, Wonosari, Malang. Luka berat robek di wajah
12. Wisnu (4,5), warga Kluwut, Wonosari, Malang. Luka ringan memar dan lecet di dahi
13. Adelia, warga Kluwut, Wonosari, Malang. Luka berat robek kaki kiri dan indikasi patah jari kelingking kaki
14. Yunior (23), warga Sumba Barat, luka ringan memar pada kaki
15. Edo (23), warga Malang, luka ringan robek pada bibir dan punggung kaki kiri
16. Natalia (22), warga Manggarai, luka ringan robek pada bibir dan hidung memar
17. Hartono (58), warga Malang, luka ringan, lecet pada pelipis kanan. (eco/hen)
Load more