Jombang, tvOnenews.com - Dua korban meninggal dunia akibat kecelakaan tragis yang melibatkan bus Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari Malang dengan sebuah truk di tol Jombang, mendapatkan santunan sebesar 50 juta rupiah dari Jasa Marga.
"Dua korban meninggal dunia hari ini langsung diberikan santunan sebesar 50 juta rupiah. Santunan untuk seorang guru kepada istrinya di Malang, yang kedua kernet diserahkan kepada anaknya di Blitar," kata Kepala Cabang Utama PT. Jasa Raharja Jawa Timur, Thamrin Silalahi di Mapolres Jombang, Rabu (22/5).
Tak hanya dua korban meninggal dunia, namun seluruh korban dalam kecelakaan di tol Jombang-Mojokerto juga menerima santunan. Yakni belasan korban luka yang dirawat di rumah sakit telah dibebaskan dari biaya perawatannya.
Sementara itu, untuk 14 korban yang mengalami luka akibat kecelakaan itu telah mendapatkan perawatan di RS RA. Basoeni Mojokerto, dan dibebaskan dari beban biaya penanganan secara medis.
"Alhamdulillah semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
Lebih lanjut, Thamrin mengungkapkan terkait dengan santunan yang diberikan bervariasi. Seperti korban dengan luka ringan mendapatkan bantuan biaya perawatan sekitar Rp 7,7 juta.
Sedangkan untuk dua korban meninggal dunia, masing-masing keluarga korban mendapat santunan Rp 50 juta yang diserahkan langsung dengan cepat.
"Kecepatan pelayanan santunan kepada korban tidak terlepas dari kesigapan laporan polisi yakni Ditlantas Polda Jatim dan dalam hal ini Satlantas Polres Jombang," ungkapnya.
Thamrin berharap sebagai perwakilan kehadiran negara untuk korban kecelakaan, berharap agar santunan yang diberikan dapat bermanfaat dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta ketabahan.
"Pelayanan ini sebagai bentuk kehadiran negara, semoga dapat bermanfaat, serta bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," pungkasnya.
Hasilnya, sebanyak 8 orang telah diperiksa termasuk kru bus, sopir truk, dan pihak sekolah. Namun, dalam perkara ini polisi belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan yang menelan dua korban jiwa tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kombes Pol Komarudin, Ditlantas Polda Jawa Timur (Jatim) saat konferensi pers di Mapolres Jombang, Rabu (22/5). Setelah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) bersama TAA (Traffic Accident Analisis).
Komarudin menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan terhadap sopir bus pariwisata bernama Yanto (36), warga Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, dirinya sempat tertidur hingga bus lari ke kiri dan menabrak truk.
Komarudin juga memastikan bahwa bus pariwisata Bimorio W-7422-UP melaju dengan kecepatan tinggi. Dari olah TKP, lanjut Komarudin, tim mendapati bekas jejak rem bus sepanjang 69 meter. Kemudian dari mulai titik tabrak pengereman truk, sampai posisi akhir berhenti, sepanjang 188,2 meter.
"Artinya bisa disimpulkan bahwa bus melaju dengan kecepatan tinggi. Kita juga mempelajari CCTV yang ada di ruas tol tersebut. Kecelakaan terjadi di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto (Jomo) atau berdekatan dengan rest area Teras Mlati. Jumlah penumpang 51 orang termasuk sopir dan kernet," katanya. (usi/hen)
Load more