Surabaya, tvOnenews.com - Seorang jemaah haji perempuan asal Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 59 melakukan aksi mogok makan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Jemaah haji tersebut tidak mau makan karena belum bertemu dengan anak yang mendampinginya naik haji.
Jemaah haji itu bernama Kamilatun asal Kali Baru, Banyuwangi. Jemaah haji berusia 70 tahun ini melakukan mogok makan dan teriak-teriak mencari anaknya bernama Mardiana (55) di kamar asrama haji, Sukolilo.
Petugas kloter mencoba membujuk Kamilatun untuk makan, namun ia bersikeras untuk bertemu anaknya lebih dahulu. Karena tak mau makan, akhirnya Kamilatun pun dilarikan ke poliklinik untuk mendapat penanganan medis. Jemaah lansia yang sudah mengalami kemunduran pendengaran ini terus menanyakan dan menyebut nama anaknya Mardiana.
M Hakim, petugas kloter mengatakan, Kamilatun berangkat bersama anaknya bernama Mardiana. Pada saat pemberangkatan dari Banyuwangi mereka kondisinya baik-baik saja.
“Namun setibanya di asrama Mardiana mengalami gangguan kesehatan. Dokter memeriksa kesehatannya, melihat mata Mardiana menguning, diduga Mardiana mengalami kelelahan. Dia pun dilarikan ke rumah sakit haji untuk menjalani rawat inap,” ungkap M Hakim, petugas kloter.
Kondisi Mardiana yang dilarikan di rumah sakit, tidak diketahui dan tak disampaikan kepada ibunya Kamilatul, sehingga Kamilatul berteriak-teriak memanggil namanya.
“Kami tak sampai hati untuk menyampaikan kondisi Mardiana kepada ibunya. Kami khawatir Kamilatun akan mengalami gangguan kesehatan setelah mendengar anaknya dirawat di rumah sakit,” ujar Hakim.
Kamilatul menuntut untuk dipertemukan dengan Mardiana. Dia tak mau makan sebelum ketemu dengan anaknya. Meski demikian, petugas mencoba untuk menutupinya karena Mardiana sedang dirawat di rumah sakit haji.
“Sedangkan ibu Kamilatun ini kami bawa ke poliklinik asrama haji ini biar dia tenang, tidak teriak-teriak terus mencari anaknya,” tambahnya.
“Alhamdulillah ini dia mulai bisa tenang. Beliau seperti mengalami dimensia,” pungkas Hakim. (msi/gol)
Load more