Surabaya, tvOnenews.com - Seorang jemaah haji tuna netra asal Tabanan Bali, yang bekerja sebagai tukang pijat, akhirnya bisa naik haji setelah menabung Rp25.000 setiap hari sejak tahun 2013 lalu.
Dia menyisihkan uang dari hasil kerja memijat yang digelutinya sejak remaja. Pensiunan PNS Dinas Sosial Tabanan Bali ini berharap bisa menjadi haji yang mabrur.
Bersama 371 jemaah asal Bali, tergabung dalam kloter 72, jemaah calon haji tuna netra bernama Kasiyo Bin Joyo Winoto akhirnya bisa berangkat naik haji tahun ini. Lelaki berusia 70 tahun asal Tabanan Bali tiba di Embarkasi Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada Kamis siang (30/5).
Kakek 7 anak ini sangat bersyukur bisa naik haji, karena ibadah yang dimimpikan sejak lama akhirnya terkabul, sehingga bisa menjalankan ibadah haji di tanah suci, Makkah.
“Alhamdulillah, akhirnya mimpi saya terwujud bisa menunaikan rukun Islam ke lima, naik haji,” ungkap Kasiyo, bahagia.
Untuk bisa menunaikan ibadah haji, dirinya harus menabung dari penghasilannya memijat setiap hari. Kayiso menyisihkan uang Rp25.000 untuk ditabungkan di tabungan haji sejak tahun 2013 silam.
“Tiap kali memijat dalam satu hari ia bisa melayani 5 sampai 6 orang. Honor memijat pasien 1 sampai 4 digunakan untuk menghidupi ekonomi keluarga. Sedangkan honor pasien kelima dan keenam saya gunakan untuk menabung haji,” kisahnya.
Load more