“Sedang untuk mata sakit dan diare akibat terkena debu karena dijual di tepi jalan,” tambahnya.
Dalam pemeriksaan ini petugas DKPP tak menemukan sapi menderita penyakit menular seperti antrax, PMK, LSD atau penyakit menular lainnya.
Sementar itu, pedagang hewan kurban merasa terbantu, dengan adanya pemeriksaan kesehatan pada hewan kurban ini. Setelah dinyatakan sehat semua mereka tak ragu-ragu menjual hewan kurbannya.
“Dengan pemeriksaan hewan kurban ini kami jadi tahu mana hewan yang sakit dan mana yang sehat. Sakitnya apa dan bagaimana penangannya, kami diberi tahu oleh petugas. Yang penting hewan kurbannya tidak sakit parah seperti penyakit mulut dan kuku, dan lato lato,” ujar Ansori, salah seorang penjual hewan kurban.
“Kalau (hewan) yang luka-luka lecet itu akibat gesekan saat dinaikkan atau diturunkan dari truk. Kondisi hewan kurban kami agus dan sehat terhindar dari PMK LSD dan lato lato. Kalau sekedar sakit mata dan diare itu sudah biasa, wajar dan gak berbahaya,” katanya.
Sementara itu, pemeriksaan hewan kurban ini sendiri akan terus dilakukan Pemerintah Kota Surabaya hingga Hari H Idul Adha, termasuk pemeriksaan usai dilakukan penyembelihan pada hewan kurban. (msi/gol)
Load more