Surabaya, tvOnenews.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menggelar pemeriksaan massal hewan kurban di kawasan Merr pasar hewan kurban Jalan Insinyur Soekarno, Surabaya.
Hasilnya, banyak ditemukan hewan kurban yang sakit mata, diare dan luka lecet akibat di transportasi dan perkelahian antar hewan. Meski demikian hewan kurban ini bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Antrax, LSD dan lato lato.
Sejumlah petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, melakukan pemeriksaan mendadak di sentra penjualan hewan kurban di kawasan Merr. Satu per satu hewan kurban yang berada di lapak-lapak penjualan hewan kurban diperiksa kesehatannya.
Dalam pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui kesehatan dan kesiapan hewan kurban, sebelum nantinya disembelih dan dikonsumsi masyarakat. Dalam pemeriksaan ini, petugas DKPP menemukan puluhan hewan kurban yang mengalami sakit mata, diare dan luka-luka lecet.
Menurut Kabid Peternakan DKPP Surabaya, Drh Sunarno Aristono, temuan ini langsung ditindaklanjuti pihaknya dengan pemberian obat kepada hewan kurban. Hewan yang sudah diperiksa kesehatanya diberi label oleh petugas agar pembeli mengetahui kalau hewan kurban telah diperiksa kesehatanya dan dinyatakan sehatm bebas dari penyakit.
“Kami memeriksa hewan kurban ini agar layak untuk dijadikan hewan kurban, karena sudah dinyatakan sehat. Hewan kurban yang sudah diperiksa kami memberinya label agar masyarakat pembeli mengetahui kalah hewan tersebut sudah melalui pemeriksaan kesehatan,” ungkat Drh Sunarni Aristono.
Sedangkan, hewan kurban yang luka ini lebih diakibatkan karena perkelahian, baik saat dari daerah asal maupun saat dibawa hingga ke lokasi penjualan.
“Sedang untuk mata sakit dan diare akibat terkena debu karena dijual di tepi jalan,” tambahnya.
Dalam pemeriksaan ini petugas DKPP tak menemukan sapi menderita penyakit menular seperti antrax, PMK, LSD atau penyakit menular lainnya.
Sementar itu, pedagang hewan kurban merasa terbantu, dengan adanya pemeriksaan kesehatan pada hewan kurban ini. Setelah dinyatakan sehat semua mereka tak ragu-ragu menjual hewan kurbannya.
“Dengan pemeriksaan hewan kurban ini kami jadi tahu mana hewan yang sakit dan mana yang sehat. Sakitnya apa dan bagaimana penangannya, kami diberi tahu oleh petugas. Yang penting hewan kurbannya tidak sakit parah seperti penyakit mulut dan kuku, dan lato lato,” ujar Ansori, salah seorang penjual hewan kurban.
“Kalau (hewan) yang luka-luka lecet itu akibat gesekan saat dinaikkan atau diturunkan dari truk. Kondisi hewan kurban kami agus dan sehat terhindar dari PMK LSD dan lato lato. Kalau sekedar sakit mata dan diare itu sudah biasa, wajar dan gak berbahaya,” katanya.
Sementara itu, pemeriksaan hewan kurban ini sendiri akan terus dilakukan Pemerintah Kota Surabaya hingga Hari H Idul Adha, termasuk pemeriksaan usai dilakukan penyembelihan pada hewan kurban. (msi/gol)
Load more