Malang, tvonenews.com - Tradisi unik tahunan Selamatan Petik dan Giling Kopi yang umumnya dilakukan saat panen raya kopi, juga digelar di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.
Tradisi ini digelar menjelang musim panen dan giling Kopi Robusta, yang merupakan komoditi utama di Kebun Bangelan yang dikelola PTPN XII, dengan luasan kebun kopi ± 600 hektar.
Ritual diawali dengan selamatan di sebuah sumber mata air, yang dianggap bersejarah dan sakral bagi masyarakat sekitar Desa Bangelan, yakni sumber Umbulan.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara penyerahan Kopi Robusta yang dibawa oleh Pengantin Kopi beserta pengiringnya, ke Pabrik Bangelan dengan berjalan kaki.
Sesampainya di Pabrik Bangelan yang berdiri sejak tahun 1901 ini, Kopi Robusta yang dipetik dari kebun diserahkan kepada asisten, mandor, asisten kepala kepada manager kebun, setelah itu ke asisten teknik pengolahan hingga bagian penggilingan.
Kopi Robusta hasil petik perdana di Kebun Bangelan setelah diterima oleh bagian penggilingan, kemudian dibawa ke dalam pabrik, untuk diolah sebagai pertanda awal dimulainya penggilingan Kopi Robusta yang dikelola PTPN XII.
Acara ini juga dimeriahkan dengan Kesenian Jaran Kepang dan Tari Bapang yang merupakan tari kas Malangan.
Sebagai puncak acara, ritual tahunan ini ditutup dengan Doa Ijab Kobul oleh penghulu Mbah Saridi, selaku sesepuh masyarakat Desa setempat serta menyantap tumpeng secara bersama sama atau "Kembul Bujono" dengan masyarakat setempat.
Staf Afdeling Besaran Kebun Bangelan Bantaran Yulianto mengatakan bahwa tradisi ritual Selamatan Petik dan Giling Kopi yang selalu diselenggaran tiap tahun, merupakan bentuk wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen raya kopi di Kebun Bangelan, Desa Wonosari Kabupaten Malang.
"Ritual yang sudah dilakukan sejak nenek moyang kita ini diharapkan seluruh karyawan baik dari karyawan pimpinan sampai karyawan pelaksana diberi kesehatan, kelancaran serta dengan memohon doa yang sudah kita lakulan dapat mencapai target yang kami harapkan," kata Yulianto, usai acara ritual.
Dari luasan kebun kopi ± 600 hektar, untuk tahun ini Kebun Bangelan mentargetkan 247 ton kering, atau menurun dari tahun sebelumnya yakni 280 ton kering.
"Penurunan target ini karena ada pengalihan sekitar ±50 hektar kebun kopi, dari tanaman kopi Robusta ke tanaman tebu. Pengalihan tanaman tersebut karena tanaman kopi usianya sudah tua dan mengalami penurunan tingkat produksi," lanjut Yulianto.
Seiring dengan dimulainya panen raya di Kebun Bangelan, diperkirakan Pabrik Bangelan akan melakukan produksi Kopi Robusta selama tiga hingga empat bulan kedepan, meski mengalami jadwal kemunduran produksi yang seharusnya bisa dilakukan sejak awal bulan Mei Kemaren. (eco/hen)
Load more