Pada program bersama Kelompok Ternak Sinar Abadi, selain pengembangan ternak, Pertamina juga mengaplikasikan inovasi untuk memanfaatkan limbah kotoran hewan ternak menjadi pupuk organik, berangkat dari permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan menumpuknya kotoran hewan ternak di sekitar lingkungan masyarakat. Hal ini didukung juga dari potensi wilayah di Dusun Pancoran, Desa Ketapang, yang merupakan wilayah perkebunan yang subur sehingga pupuk organik sangat diperlukan oleh masyarakat.
Kotoran hewan yang dihasilkan dari hewan ternak kelompok mencapai 300kg per hari yang merupakan gabungan dari ternak kelompok dan beberapa peternak lainnya di Dusun Pancoran. Namun, jika permintaan terhadap pupuk organik tinggi, maka Kelompok Ternak Sinar Abadi akan menampung seluruh produksi kotoran hewan dari seluruh peternak yang ada di Dusun Pancoran hingga mencapai 5 ton per hari. Proses pembuatan pupuk organik terdiri dari campuran kotoran hewan, cocopeat, arang sekam dan mikroba. Produk yang dihasilkan terdiri dari pupuk organik khusus tanaman hias yang dijual dengan harga Rp 1200/kg dan pupuk organik kebun dengan harga jual Rp 22.000/karung.
Pada semester pertama tahun ini, sebagai persiapan exit program, Pertamina memberikan kendaraan roda tiga upaya membantu mobilisasi pengangkutan kotoran hewan dan pemasaran pupuk organik. Pemasaran pupuk organik tersebar di wilayah Kabupaten Banyuwangi, bahkan sampai ke Pulau Bali. Kelompok Ternak Sinar Abadi memasarkan produknya ke toko-toko pertanian dan menjualnya ke masyarakat yang membutuhkan untuk lahan pertanian mereka. Sebelum adanya bantuan pengadaan motor roda tiga, masyarakat menggunakan gerobak dorong dan motor yang dilengkapi dengan keranjang. Kontur wilayah yang berbukit, menyulitkan masyarakat sehingga dibutuhkan kendaraan yang lebih efisien untuk pengangkutan kotoran hewan dan pemasaran pupuk organik.
“Adanya program bantuan yang diberikan oleh Pertamina ini karena Kelompok Sinar Abadi memiliki potensi dan kemampuan mengelola kelompok dan ternak dengan baik. Maka dari itu, kita perlu menjaga dan merawat pemberian dari Pertamina tanpa menimbulkan gejolak internal. Dalam membangun sektor ternak, tidak hanya merupakan tugas dari pemerintah saja, namun tugas kita bersama agar dapat menciptakan masyarakat yang mandiri,” terang Kepala Bidang Budidaya dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ir. Abdurrazak, S.Pt., M.Tr.P.
Pada kesempatan yang sama, Pertamina Integrated Tanjung Wangi, Alia Anggraini menyampaikan adanya kolaborasi yang tercipta antara pihak pemerintah, perusahaan, serta masyarakat diharapkan dapat menjadi wujud nyata membangun masyarakat yang mandiri dan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi motivasi bagi pihak lain untuk bergerak bersama membangun masyarakat,” ujar Alia.
Suparman, Ketua Kelompok Ternak Sinar Abadi sangat menyambut baik pemberian bantuan dari Pertamina.
Load more