Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang kembali mengalami erupsi pada Kamis (13/6). Sesuai laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, erupsi terjadi pada pukul 07.42 WIB.
"Terjadi erupsi gunung semeru pada hari jumat, 14 juni 2024, pukul 07.42 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak ( 4.576 mdpl). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara," tulis Liswanto dalam laporannya.
"Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono menyatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan yang masuk terkait dampak yang ditimbulkan akibat erupsu Gunung Semeru yang terjadi kali ini.
"Belum ada laporan terkait dampak akibat erupsi semeru pagi ini," kata Yudhi saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Meskipun demikian, Yudhi menyatakan bahwa masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaanya terutama para penambang pasir yang beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Besuk Kobokan maupun aliran sungai lain yang berhulu di Gunung Semeru.
"Kita tetap menghimbau agar masyarakat semakin meningkatkan kewaspdaanya terhadap potensi terjadinya awan panas yang sewaktu-waktu bisa terjadi, mengingat saat ini gunung semeru juga masih berstatus siaga atau level 3," ungkapnya.
Disamping itu, warga juga dihimbau mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG, terkait jarak aman dan radius larangan melakukan aktivitas demi keselamatam bersama dan pengurangan resiko bencana.
"Yang terpenting lagi, warga harus mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan. Patuhi juga arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama," pungkasnya.
Berikut ini rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG yang harus dipatuhi warga, diantaranya warga dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/gol)
Load more