Lumajang, Jawa Timur - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang hingga kini masih berada pada status Siaga atau Level 3, dengan aktifitas fluktuatif.
Guguran Lava Pijar, awan panas guguran dan banjir lahar hujan, juga terpantau masih sering terjadi. Kondisi Semeru saat ini menyebabkan warga yang bermukim di sekitar lereng Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, tetap waspada.
"Secara umum, aktifitas warga tetap berjalan normal, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan,” ujar Tuplik Sumartini, salah satu warga Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro (10/01/2022).
Selama ini, warga setempat tetap melakukan aktifitas seperti biasanya. Meski tak terdampak bencana secara langsung, warga mengaku terdampak secara ekonomi akibat dirundung kecemasan akan terjadinya bencana susulan.
"Saya berharap, kondisi Semeru segera normal dan musibah segera berakhir,” imbuh Tuplik.
Sementara itu, dalam 24 jam terakhir asap kawah bertekanan sedang, teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, membubung dengan ketinggian 500 hingga 700 meter di atas puncak kawah .
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, tercatat dalam 6 jam terakhir, secara kegempaan telah terjadi 1 kali letusan, 1 kali guguran, 7 kali tremor hermonik, 1 kali vulkanik dalam dan 1 kali tektonik jauh.
Hingga saat ini, gunung Semeru masih berada dalam status Siaga atau Level 3. Untuk itu, warga tetap dihimbau mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG, diantaranya tidak melakukan aktifitas pada radius 13 kilometer dari pusat erupsi di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktifitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang hilir Besuk Kobokan, karena berpotensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak. (Wawan Sugiarto/hen)
Load more