“Jika ditotal sudah ribuan yang terjual. Vihara-vihara dari seluruh Indonesia sudah pernah memesan batik Buddhis kami,” ungkap Indah.
Bupati Ipuk mengapresiasi kelompok perempuan Buddhis tersebut. Menurut Ipuk, selain sebagai dharma mereka, usaha batik Buddhis menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi kaum perempuan.
“Ini salah satu upaya peningkatan kemandirian ekonomi. Ibu-ibu rumah tangga diberdayakan menjadi perajin batik sehingga memilki penghasilan untuk menambah pendapatan keluarganya,” kata Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga menyerahkan surat rekomendasi untuk memfasilitasi pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) produk batiknya. Hal ini untuk memperoleh perlindungan secara hukum atas karya mereka.
“HKI penting agar produk yang kita buat tidak diakui oleh pihak lain. Dengan HKI, daya saing dan jangkauan pasar juga lebih meningkat,” tutup Ipuk. (hoa/hen)
Load more