Tulungagung, tvOnenews.com — Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung, menjadi sororan banyak kalangan. Setelah belasan warga Desa Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, protes dan mempertanyakan terkait sistem PPDB Zonasi di SMA tersebut.
Aksi warga ini setelah mendapatkan bukti terdapat siswa yang diterima bukan asli warga sekitar. Selain itu, warga juga menemukan adanya perubahan titik azimuth dalam sistem tersebut.
Sementara itu, Heri Widodo, kuasa hukum warga saat dikonfirmasi sejumlah media menjelaskan, pihaknya menerima aduan warga terkait adanya dugaan kecurangan dalam sistem PPDB di SMAN 1 Kedungwaru. Kecurangan tersebut berupa perubahan titik azimuth. Seharusnya setelah menerima PIN, pihak sekolah melakukan verifikasi dan titik azimuthnya sudah ditetapkan. Namun ternyata titik azimuth tersebut bisa berubah, sehingga siswa yang awalnya tidak masuk menjadi keterima di sekolah ini.
"Bahkan awalnya kita menemukan ada jarak azimuth terdekat adalah 3 meter dari sekolah, tapi titik tersebut akhirnya berubah," terangnya.
Selain itu, mereka juga mencurigai adanya perpindahan KK untuk mempermudah pendaftaran sistem zonasi. Tahun ini jarak terjauh radius zonasi di sekolah tersebut mencapai 470 meter. Dalam jarak tersebut terdapat 130 siswa yang diterima. Pihak sekolah sendiri menyarankan pihak desa untuk memverifikasi siswa yang diterima tersebut.
"Namun datanya kita tidak diberi sama sekolah, dan dari hasil verifikasi tidak dikenal nama anak tersebut," tuturnya.
Load more