Surabaya, tvOnenews.com - Menjelang pilkada seretak, relawan dan sejumlah tokoh masyarakat pendukung bakal calon Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra atau Gus Barra menggelar pertemuan untuk membahas pemantapan dan pemenangan. Pihak Gus Barra menargetkan 82 persen suara dalam pilkada Mojokerto mendatang.
Hal ini disampaikan langsung oleh ayahanda Muhammad Al Barra, Prof Dr KH Asep Syaifuddin Chalim di hadapan ratusan relawan dan para tokoh masyarakat, yang digelar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto.
Dalam pertemuan tersebut Kyai Asep menyampaikan telah mendapat dukungan sekitar 600 ribu suara atau setara dengan 72 persen, sedangkan pihaknya menargetkan sebanyak 660 ribu atau setara dengan 82 persen.
“Perkembangannya cukup baik. Gus Barra telah mendapat sekitar 600 ribu suara, itu setara dengan 72%, sedangkan target kita itu 660 ribu atau setara dengan 82%,” jelas Kyai Asep.
Hal ini tanpa alasan, karena relawan Gus Barra telah menyebar dan bergerak mulai tingkat kecamatan, desa hingga ke tingkat paling bawah yakni RT/RW yang memiliki koordinator masing-masing. Jumlah relawan ini mencapai 24 ribu orang.
“Para relawan Barra ini ada sebanyak 24 ribu yang tersebar kemana-mana. Mereka ada koordinator masing-masing, mulai tingkat kecematan hingga desa dan masuk ke RT/RW juga. Jadi mereka ini sudah bergerak terus,” ungkap Kyai Asep.
Meski mendapat banyak dukungan dari masyarakat, namun untuk Pilkada ini Kiai Asep berpesan agar putranya ini memperbaiki niat demi Mojokerto yang maju, adil, dan makmur.
“Sepeti daerah yang maju dan makmur, kita memastikan rakyatnya bisa makan, jika sakit ketika dibawa ke rumah sakit tidak berbelit, dipastikan rakyatnya punya lapangan pekerjaan, termasuk dipastikan semua mendapat pendidikan yang layak, karena nanti sekolah-sekolah akan diperbaiki,” terang Kyai.
Adil dalam pandangan Kiai Asep adalah semua orang berpotensi punya peluang yang sama. Tidak ada proses jual beli jabatan, jika ada jual beli jabatan, menurutnya hanya orang yang punya uang yang mampu menjabat.
“Misal jadi perangkat desa harus bayar, kepala sekolah harus bayar, disudahilah pemerintahan yang semacam itu, semua opini itu tergantung dari bagaimana pemimpinnya,” jelas Kiai Asep kepada para relawan.
Kekhawatiran Kiai Asep, jika terjadi jual beli jabatan, maka orang yang membeli jabatan akan memiliki beban kerugian, sehingga pada saat menjabat pasti akan korupsi untuk mengganti kerugian itu.
“Masyarakat itu bergantung pada idealisme pemimpinnya, kalau pemimpinnya baik ya semua akan menjadi baik,” tegasnya.
Sementara itu, terkait pendamping sebagai Wakil Bupati Mojokerto, Kyai Asep menegaskan sudah ada sosok yang akan mendampingi Gus Barra dalam pilkada Mojokerto mendatang, namun masih belum dikenalkan ke publik.
“Sosoknya (bakal Wabup pendamping Gus Barra) sudah ada. Dia juga mempunyai visi dan misi yang sama. Saat ini masih belum diekspose saja,” tandasnya. (msi/hen)
Load more