Nganjuk, tvOnenews.com - Dalam persiapan menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Nganjuk, Partai Hanura mengambil sikap tegasnya untuk berkoalisi dengan Partai Nasdem. Langkah ini menegaskan tekad Hanura untuk membentuk poros politik sendiri yang solid dan siap menantang kandidat dari partai-partai lain.
Hal ini di latar belakangi beredarnya gambar baliho atau banner di beberapa sudut jalan di Kabupaten Nganjuk, dengan latar biru tua dan oranye. Ada yang berisi narasi "Rindu Bunda" dengan siluet wanita berkerudung, ada pula yang bertuliskan kalimat "Ayo Berteman".
Menanggapi hal tersebut Ketua DPC Partai Hanura Raditya Haria Yuangga tak menampik bahwa partainya saat ini memang sedang mesra dengan Partai Nasdem.
"Jadi sampai hari ini kami di Partai Hanura masih terus berkomunikasi aktif dengan Partai Nasdem," ujar Yuangga.
Adapun terkait maju bacabup maupun bacawabup, Yuangga menyebut pihaknya juga masih menjalin komunikasi mendalam dan menjajaki kedua nama calon yang bakal di usung, yaitu cabup dan cawabup.
"Kami belum bisa mengatakan berkoalisi, tetapi menuju ke koalisi antara Hanura dan Nasdem. Saat ini prosesnya sekitar 90 persen hampir bersepakat koalisi dengan Nasdem. Sedangkan untuk calonnya itu nanti kami berdua (Hanura dan Nasdem) akan berkomunikasi lagi," imbuhnya.
Adapun terkait kemunculan banner biru tua-oranye yang banyak diperbincangkan, Yuangga justru mempersilahkan untuk bertanya kepada yang membuat atau memasangnya.
"Siapa yang memasang kami juga nggak tahu. Kemungkinan dari beberapa orang yang suka jika kami (Hanura dan Nasdem) berkoalisi," ungkap politikus yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Nganjuk tersebut.
Yuangga juga menilai, narasi "Ayo berteman" yang ada di dalam gambar banner itu juga tidak mengarah kepada sosok tertentu. Begitu pula dengan narasi "Rindu Bunda", yang disebut Yuangga juga tidak menggambarkan sosok tertentu secara spesifik.
"Saya melihat isi tulisannya kan mengajak berteman. Kepada siapapun antar pendukung, siapapun pilihan Bupatimu, mari berteman," kata Yuangga.
Soal kabar Bunda Ita yang akan diusung oleh Partai Hanura dan Nasdem, Yuangga memang belum berbicara secara gamblang. Ia hanya menyebut, bahwa bisa saja calon yang akan diusung partainya adalah sosok perempuan.
"Apakah perempuan? bisa jadi," ucap Yuangga.
Lebih lanjut Yuangga mengatakan, jika nanti koalisi Hanura-Nasdem benar-benar terwujud, pihaknya akan bekerja keras memenangkan paslon yang diusung. Karena menurutnya, siapapun calon pasti ingin menang, tidak ada satupun yang ingin kalah.
"Maka dari itu kami juga akan semangat bekerja dengan mesin politik kami, siapapun nanti paslon yang kami usung," ujar Yuangga.
Terkait rekomendasi bacabup dan bacawabup, sejauh ini menurut Yuangga pihaknya masih menggodok beberapa nama yang sudah mendaftar. Di mana, nantinya juga akan disandingkan dengan kandidat dari Partai Nasdem.
Ia menjelaskan, mekanisme turunnya rekomendasi cabup-cawabup dari Hanura diawali pengajuan nama-nama calon dari DPC ke DPD untuk dilakukan fit and proper test. Berikutnya setelah tersaring akan diajukan ke DPP, untuk diputuskan 1 nama yang mendapat rekomendasi.
"Kami di DPC pada prinsipnya akan patuh dan tunduk kepada keputusan DPP Hanura. Tetapi kami juga berusaha meyakinkan DPP bahwa paslon yang kami usung nantinya benar-benar bisa memenangkan pertarungan di Pilkada Nganjuk 2024,"pungkasnya.
Dengan terbentuknya poros Hanura-Nasdem, dinamika politik di Nganjuk diprediksi akan semakin menarik. Kedua partai ini optimis mampu memberikan perlawanan sengit kepada calon-calon dari partai lain.
"Kami yakin bahwa dengan persatuan dan kerja keras, kami bisa mengalahkan calon lain dan membawa Nganjuk menuju perubahan yang lebih baik," tutup Yuangga.
Pilkada Nganjuk yang akan digelar beberapa bulan lagi ini dipastikan akan menjadi ajang pertarungan yang seru dan penuh strategi. Partai Hanura dan Nasdem, dengan poros barunya, siap menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan. (kso/hen)
Load more