Lamongan, tvOnenews.com - Diduga desersi, oknum anggota TNI AD berinisial (VA) (28), Distrik Mopahbaru, Kota Merauke, Papua sementara harus menginap di sel tahanan Subdenpom V/2-3 Lamongan setelah terduga melakukan pencurian sepeda motor, tiga buah BPKB dan sepasang sepatu milik Budi Wiyono (61) warga Dusun Polaman, Desa/Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan.
"Iya benar, korban pencurian mengalami kerugian sebesar Rp14 juta, selanjutnya korban melaporkan kejadian ke Polsek Bluluk guna proses penyelidikan atau penyidikan lebih lanjut," kata Ipda Andi, Jumat (5/7/2024).
Kemudian, lanjut Ipda Andi, petugas telah mendapat informasi bahwa barang bukti berupa sepeda curian tersebut, berada di luar kota tepatnya di salah satu bengkel di Desa Kendung, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.
Petugas langsung melakukan cek ke lokasi bengkel dan ternyata benar bahwa sepeda motor tersebut dibawa oleh pelaku.
"Petugas Polsek Bluluk dan Piket Koramil berkoordinasi dengan Tim Joko Tingkir Polres Lamongan selanjutnya mengamankan pelaku Verdika Ardiansyah di Dusun Godok, Desa Talunrejo, Kecamatan Bluluk, Lamongan," kata Kasi Humas Polres Lamongan.
Menurut pengakuan pelaku, Andi menceritakan. Pelaku mengakui semua perbuatannya yang telah masuk rumah korban sekira pukul 23.30 WIB dengan cara menaiki rumah lewat atas genting dan masuk ke dalam rumah korban, kemudian mengambil sepeda motor dan tiga buah BPKB dan sepasang sepatu milik korban.
"Kini perkara tindak pidana pencurian tersebut dilimpahkan ke Polres Lamongan, kemudian dari Polres Lamongan dilimpahkan ke Subdenpom Lamongan," ungkap Ipda Andi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Polisi Militer Subdenpom V/2-3 di Jalan Panglima Sudirman No 50 Lamongan, pihaknya membenarkan kejadian tersebut. Bahwa terduga pelaku desersi dari kesatuan terakhir 755 Yalet Merauke, yang diTHTI (tidak hadir tanpa izin) pada tahun 2023, dengan pangkat terakhir Pratu tersebut dan kini masih menunggu surat dari batalion yang tinggal putusan pemecatan dari pengadilan militer (Dilmil).
“Kami masih menunggu surat dari batalion yang bersangkutan apakah sudah dipecat atau belum. Jika sudah, maka akan diproses sesuai hukum sipil, dan jika belum, maka akan kami tindak sesuai hukum militer," kata Kapten CPM Puguh A.S Komandan Subdenpom Lamongan. (mmr/far)
Load more