Namun, upaya mahasiswa itu dihadang oleh polisi. Bentrokan kedua pihak pun tidak terhindarkan.
Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan. Bahkan, polisi tampak beberapa kali menyemprotkan air dari mobil meriam air untuk membubarkan massa.
Tidak berhenti di situ, massa yang terlanjur kecewa juga tampak melemparkan barang-barang yang ada di sekitarnya seperti tong sampah, galon air dan baliho kepada polisi.
Massa sempat ditemui oleh Plt. Asisten Administrasi Pemkab Lumajang Ahmad Taufik Hidayat. Namun, lagi-lagi massa menolak berdialog jika bukan Pj. Bupati atau Sekda yang menemui.
Sohibuddin, salah satu massa aksi mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh pemerintah.
Menurutnya, kedatangannya dan massa aksi yang lain untuk menyampaikan aspirasi malah dihadang oleh aparat yang terus menghalangi massa aksi untuk bertemu Pj Bupati dan Sekda.
"Kita membawa suara para guru yang sudah didzolimi tapi kami malah dianggap hewan yang tidak diperbolehkan masuk malah kami ditindas seperti sampah," kata Sohibudin di sela-sela aksi.
Load more