Sidoarjo, tvOnenews.com - Ratusan ibu-ibu hamil ikuti senam untuk memperlancar proses persalinan di salah satu mall Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam acara tersebut Dokter Spesialis Kandungan RSU Usada Sidoarjo, dr. Budi Setiawan Harjoto, Sp.OG mengatakan, senam ini berguna untuk meminimalisir rasa sakit saat persalinan.
"Tujuannya supaya aman, sehat sehingga menurunkan angka kejadian kematian ibu hamil khususnya di daerah Sidoarjo. Persiapan kehamilan tentunya ada 3 antara lain persiapam sebelum kehamilan, pada saat kehamilam dan juga pasca persalinan atau masa nifas," ucapnya.
Ia melanjutkan mengenai vaksinasi pada ibu hamil, ada yang diperbolehkan, adapula yang tidak.
"Jadi vaksinasi yang boleh dilakukan selama kehamilan pada prinsipnya vaksinasi tidak boleh mengandung virus yang hidup, contohnya seperti vaksinasi untuk menjaga campak Jerman sangat tidak boleh. Sementara yang diperbolehkan seperti vaksinansi covid, hebatitis B," terangnya.
Salah satu kegiatan aktivitas fisik ibu hamil yang disarankan adalah senam hamil. Hal ini karena berdasarkan studi-studi yang telah dilakukan, aktivitas selama hamil sangat dianjurkan karena sangat membantu mencegah peningkatan berat badan yang berlebihan, mengurasi resiko komplikasi seperti kencing manis dan hipertensi.
"Dalam tanda kutip pasien memang diperbolehkan untuk melakukan aktivitas fisik. Namun pada pasien ibu hamil tertentu harus memperhatikan bilamana terdapat riwayat hipertensi terhadap berat, riwayat pendarahan jalan lahir atau penyakit jantung tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, itupun harus memiliki syarat tertentu seperti durasi, intensitas juga tipe aktivitas," imbuh dr. Budi.
Sementara yang diperbolehkan antara lain seperti jalan sehat, bersepeda, senam aerobik, pilates, yoga atau angkat beban dengan berat tertentu.
Sementara terkait keguguran, dr Budi menjelaskan hal tersebut mempunyai banyak penyebab.
"Keguguran dengan gejala misalnya dengan pendarahan sebaiknya ibu hamil lekas kontrol ke fasilitas kesehatan konsultasi ke dokter kandungan terdekat agar penangannya bisa disesuaikan dengan penyebabnya," terang dr. Budi.
Jika keguguran dengan banyak tipe dan saat pemeriksaan ia telah mengalami pembukaan, maka dapat diterapi dengan obat-obatan atau tindakan operasi seperti kuretasi.
dr Budi menegaskan usia optimal mengandung terbaik adalah diusia 20 tahun keatas, tidak dianjurkan pada usia 17 tahun kebawah karena rentan akan resiko yang terjadi.
"Ibu hamil usia dini dibawah 17 tahun, masalah utamanya adalah gizi. Karena jika masih muda sangat diperlukan asupan untuk dirinya sendiri, jika ia hamil akan ada tumpang tindih akan kebutuhan gizinya," ujarnya.
"Kebutuhan gizi yang tidak bekerja secara optimal bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan, belum lagi psikis ibu hamil yang belum optimal, jadi sangat berisiko antara lain terjadinya komplikasi dan menimbulkan penyakit seperti hipertensi kehamilan," pungkasnya. (gol)
Load more