“Korban minggat dari rumah selama dua hari, di rumah pacar di Turen. Bermain sama temen-teman lain. Kadang di rumah tetangga sebelah rumah pacarnya,” bebernya.
Gandha menambahkan, dari keterangan saksi yang telah diperiksa oleh penyidik, sebelum tewas korban diketahui sempat minum minuman keras. Ia juga sempat mengeluh kesakitan. Namun, saat akan dibawa berobat korban menolak.
“Intinya yang bersangkutan diantar pulang pacar beserta adiknya pacar, namun sebelum pulang sempat mampir ke halaman parkir Puskesmas Turen. Tapi korban ini menolak dan bersikukuh diantar pulang ke rumah. Iya (sebelumnya) mengeluh sakit karena sebelumnya minum-minum,” imbuh Gandha.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk diketahui penyebab kematian korban.
Sementara itu, disinggung terkait indikasi overdosis karena minum minuman keras (miras), pihak kepolisian belum dapat memastikan hal tersebut. Sebab, untuk mengetahui penyebab kematian korban harus menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
“Belum bisa dipastikan (overdosis) karena autopsi belum keluar secara resmi,” tandasnya. (eco/gol)
Load more