Pamekasan, tvOnenews.com - Nestapa bagi ratusan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamberuh 2 Pamekasan, Madura, Jawa timur, Senin (15/7). Mereka tidak bisa beraktifitas belajar di dalam kelas lantaran gedung sekolah tersebut di segel oleh hak waris atau pemilik lahan.
Penyegelan gedung sekolah ini sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir karena sengketa lahan antara pemilik tanah yang tak kunjung selesai dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten setempat.
Sebanyak 130 siswa beserta guru di SDN Tamberuh 2 ini harus terpaksa melakukan belajar mengajar di ruang sempit di lantai tanpa bangku dan meja. Para siswa bersama guru di hari pertama masuk sekolah ini disebar di sejumlah halaman rumah warga untuk melakukan proses belajar mengajar secara bergilir.
Para orang tua siswa merasa kecewa lantaran gedung sekolah anaknya di segel oleh orang yang dianggap pemilik lahan.
"Kalau gedung sekolah ini di segel seperti ini gimana nasib anak saya yang ingin belajar di hari pertama masuk sekolah. Saya tidak ingin anak saya ketinggalan pelajaran akibat penyegelan ini," ucap Masyatun, orang tua siswa.
Pihaknya berharap secepatnya masalah penyegelan gedung sekolah bisa selesai agar aktifitas belajar bisa kembali ke dalam sekolah.
"Semoga secepatnya pemerintah daerah mengambil tindakan dan urusan ini bisa selesai," paparnya.
Sementara pemilik lahan sekolah SDN Tamberuh 2 mengaku sebelumnya sudah melakukan etikat baik untuk bertemu bersama dengan Dinas Pendidikan, PJ Bupati Pamekasan namun belum ada kejelasan.
"Kami terpaksa melakukan penyegelan gedung sekolah ini bukan karena kami tidak kasihan kepada siswa, akan tetapi pihak pemerintah daerah tidak kejelasan soal ganti rugi untuk menempati lahan sekolah," ucap Rasyidi, pemilik lahan.
Menurutnya, dirinya hingga hari ini masih menunggu kejelas dari pamerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan soal penyelesaian lahan tersebut.
Disisi lain, Sekertaris Dewan Pendidikan Kabupaten Pamekasan menyebut sangat miris akibat carut-marut sengketa lahan sekolah yang membuat siswa terlantar. Sehingga berimbas kepada kabupaten yang berjargon kota pendidikan itu.
Menurutnya, kejadian tersebut harus secepatnya diselesaikam oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan agar aktifitas belajar mengajar siswa bisa berjalan dengan normal.
"Kasian siswa kalau seperti ini, mereka tertinggal pelajaran akibat penyegelan gedung sekolah karena sengketa lahan," kata Mohammad Subhan, Sekwan Pendidikan Kabupaten Pamekasan.
Sengketa lahan tersebut menurut Subhan akibat sistem administrasi Dinas Pendidikan kurang tepat sehingga timbul gejolak seperti penyegelan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekadan, Achmad Zaini belum memberikan komentar soal penyegelan gedung sekolah tersebut lantaran tidak ada di kantornya saat di datangi sejumlah awak media. (ver/gol)
Load more