Gresik, tvOnenews.com - Krisis air dampak musim kemarau yang melanda wilayah Gresik selatan mulai dirasakan masyarakat, khususnya para petani sayur mayur. Selain warga mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih, puluhan hektare lahan pertanian sayur mayur terancam gagal panen.
"Bahkan penghasilannya tinggal 20 persen dari biasanya saat musim penghujan," kata Candra, Kamis (18/7).
Dikatakan Candra, karena sulitnya mendapatkan sumber air, warga terpaksa menggunakan air PDAM untuk mengairi tanaman mereka agar tidak mati.
"Ada petani yang pakai air PDAM dan satu bulannya habis biaya hingga Rp1,2 juta. Itu untuk sawahnya saja, belum yang untuk kebutuhan sehari- hari," terangnya.
"Bantuan sumur bor ini cukup membantu. Tapi kalau bisa ditambah lagi karena luas lahan pertanian warga disininya yang untuk sayur mayur saja luasnya delapan hektare," tutupnya.
Mengetahui hal itu, PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Gresik menyalurkan bantuan berupa pembangunan tiga sumur bor di Desa Kalipadang, Kecamatan Benjeng, Gresik yang ditandai dengan peresmian sumur bor secara simbolis, penandatanganan prasasti, dan pelatihan pengolahan sampah.
Senior Manager PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Gresik M. Fauzi Iskandar mengatakan, pemberian bantuan berupa pembangunan sumur bor di tiga titik lokasi area lahan pertanian warga di Desa Kalipadang, Benjeng ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami krisis air akibat musim kemarau.
"Ada sebuah kebijakan perusahaan ya yang peduli terhadap lingkungan, ring satu. Kebetulan PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Gresik ini ruang lingkupnya luas," kata Fauzi, Kamis (18/7).
Fauzi menambahkan, dipilihnya wilayah Kalipadang, Benjeng lantaran pihaknya telah memilah dan memilih daerah mana saja yang layak mendapatkan bantuan dari CRS perusahaan dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Program CRS di PLN itu biar bisa mengena pak, sesuai dengan kebutuhannya," lanjutnya.
Kadis Pertanian Gresik mengatakan jika Desa Kalipadang merupakan salah satu kawasan yang mendapatkan bimbingan dari pihak PLN, tim penyuluh, untuk desa sentra sayur mayur.
"Jadi memang potensinya di sini nanti untuk sentra petani sayur mayur. Dan kebetulan di musim kemarau itu kesulitan di pengairannya. Dan ini kerjasama dengan CSR nya PT PLN Nusantara Power, akhirnya disurvei dan ditindaklanjuti oleh PLN Nusantara Power. Ada tiga titik sumur yang airnya sudah keluar. Mudah mudahan terus berlanjut," pungkasnya. (mhb/far)
Load more