Sementara itu, warga yang hadir dalam kegiatan ini juga sangat menyambut baik dengan terlaksannya kegiatan ini. Warga juga berharap, kegiatan ini terus dilakukan setiap tahun sebagai upaya menjaga tradisi dan budaya leluluhur agar tidak lekang ditelan jaman.
"Kami bersama keluarga dan tetangga sengaja datang sejak pagi. Tujuan utama yang ingin ikut berebut gunungan hasil bumi dan syukur-syukur nanti bisa dapat nasi tumpeng," tutur Lutfiah salah satu warga.
Namun sayang, akibat terlalu lama menunggu prosesi acara dibuka, warga langsung berebut gunungan dan nasi tumpeng, sehingga suasana sempat diwarnai kericuhan ketika warga justru terlibat aksi saling lempar buah tomat dan sayuran lainya. Meskipun harus berdesakan satu sama lain, namun warga terlihat senang setelah memperoleh bagian dari tumpeng, karena diyakini bisa membawa berkah. Sebagian warga yang tidak sempat ikut berebut, akhirnya lebih memilih sisa-sisa sayuran yang berserakan di lantai pendopo balai desa.
"Sebenarnya tadi berupaya ikut rebutan. Tapi mau bagaimana lagi, warga yang hadir juga terlalu banyak dan sempat ricuh. Saya ndak mau ambil resiko jadi lebih memilih ambil sisa sayuran yang berserakan di lantai pendopo. Nanti saya cuci sebelum dimasak, karena saya meyakini ada berkah dibalik kegiatan grebeg suro ini," pungkasnya dengan nada gembira. (wso/gol)
Load more