Malang, tvOnenews.com - Warga Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, digemparkan adanya sesosok mayat berjenis kelamin pria yang masih memakai kaos dan mengapung di aliran anak sungai Brantas (Dam Swerek), di jalan Dr. Wahidin RT 21 RW 03 Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
"Petugas Reskrim Polsek Gondanglegi bersama Tim Inafis Polres Malang langsung datang kelokasi untuk melakukan olah TKP," kata pria yang pernah menjabat Kapolsekta Sukun
Setelah dilakukan olah TKP dan identitas (Mambis) terungkap korban bernama Tariono (45), warga Dusun Krajan RT 011 RW 03 Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
"Selanjutnya jenasah korban dievakuasi ke kamar jenasah RSUD Kepanjen Malang untuk dimintakan visum sambil menunggu pihak keluarga," jelasnya.
Diungkapkan Nyoto, pada hari Sabtu (20/7) sekitar pukul 09.00 Wib, anak korban bernama Nurhayati, memeriksakan ayahnya (Triono) ke bidan desa, karena Triono merasakan badannya lemah.
"Setelah sampai di bidan desa, Tariono diperiksa dan ternyata tensi darah sangat tinggi. Kemudian Tariono diantar oleh anaknya pulang kerumahnya," beber Nyoto.
Lalu pada hari Minggu (21/7) sekitar 08.00 Wib, Nurhayati bermaksud mengantar makanan dan obot ke rumah ayahya. Namun rumahnya dalam keadaan kosong, ayahnya tidak ada di rumahnya.
"Dan tetangga sebelah rumah juga tidak mengetahui keberadaan Tariono. Mengetahui ayahnya tidak ada di rumahnya, Nurhayati pulang kerumahnya. Sekitar pukul 13.00 Wib, Nurhayati dapat kabar dari pamong desa bernama Zainal Fanani bahwa telah ditemukan mayat seorang laki-laki yang mengapung di sungai yang tak lain orangtua dari Nurhayati," tegasnya.
Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga korban menyadari bahwa kematian orang tuanya akibat dari penyakit yang dideritanya.
"Pihak keluarga meminta untuk tidak dilakukan autopsi dan keluarganya membuat surat pernyataan yang isinya bahwa kematian orangtuanya adalah musibah dan tidak akan menuntut secara hukum kepada pihak manapun," tukasnya. (eco/hen)
Load more