Selain itu, dalam festival tersebut juga digelar pameran produk UMKM dan ekonomi kreatif, yang dilaksanakan di Alun-alun Kota Bojonegoro.
Terpisah, Kepala Disbudpar Kabupaten Bojonegoro, Budiyanto menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga dalam rangka menjalin kemitraan dengan negara-negara yang memiliki folklore (kesenian rakyat).
“Festival ini ditujukan sebagai ajang promosi seni budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif yang ada di Bojonegoro ke dunia internasional,” kata Budiyanto.
Selain itu, juga untuk memberikan motivasi kepada seniman lokal untuk selalu meningkatkan kreativitas, serta membarikan kesempatan untuk tampil bersama dengan seniman-seniman tingkat internasional.
“Sehingga mereka termotivasi dan bangga, ternyata kesenian kita tidak kalah bahkan bisa melebihi dan bisa tampil bersama dengan kesenian-kesenian internasional,” tutur Buyanto.
Budiyanto berharap kegiatan-kegiatan tersebut bisa menjadi ajang promosi pariwisata yang ada di Bojonegoro sehingga bisa dikenal oleh negara-negara peserta.
“Semoga seniman lokal mendapatkan kesempatan tampil semaksimal mungkin. Kita beri kesempatan selama lima hari ini bisa tampil bersama, mengisi panggung-panggung folklore atau kesenian rakyat, bersama delapan negara ini,” tuturnya.
Load more