Melalui program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas masyarakat Desa Remen dalam kesiapsiagaan bencana.
"Pertamina FT Tuban telah merencanakan pembentukan Destana yang saling berkoordinasi antar wilayah yang berdekatan dan memiliki potensi risiko bencana yang sama. Jadi, setelah pembentukan Destana pertama yaitu Desa Remen, selanjutnya kami akan membentuk di desa yang paling berdekatan yaitu Desa Tasikharjo,” terang Adriansyah.
Pelatihan yang diberikan berupa pengorganisasian Destana, asesmen risiko bencana, pembuatan peta dan jalur evakuasi, komunikasi bencana, serta simulasi ketika terjadinya bencana.
Menurutnya, pembentukan Destana ini sudah menjadi stimulus bagi warga untuk lebih sadar terhadap potensi bencana yang ada di wilayahnya dan mendorong desa untuk lebih tangguh lagi dalam mitigasi maupun kesiapsiagaan bencana.
“Forum Pengurangan Risiko Bencana tingkat desa ini harus dikukuhkan dan setiap Desa yang telah dibentuk menjadi Destana. Agar masyarakat lebih tanggap dan paham apa yang harus dilakukan apabila ada bencana di sekitar pemukimannya. Masyarakat juga akan dibekali dan dibuatkan dokumen rencana kontijensi agar dapat memperkirakan kejadian bencana, sehingga dapat mencegah bencana, mengurangi dampak, menanggapi secara efektif dan memulihkan diri dari dampak bencana tersebut,” ujarnya.
Adapun pada kegiatan tersebut disisipkan pemberian inventaris alat kebencanaan untuk desa Remen berupa APAR, tandu darurat, tas siaga bencana yang berisi peralatan kebencanaan, dan kotak P3K.
Rusdino Kepala Desa Remen mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang melaksanakan pembentukan Destana Desa Remen.
Load more