"Saya sangat tidak menyangka. Ini pertama kalinya seumur hidup saya mendapat yellow jersey (Ijen Sulfur Jersey) selama saya mengikuti tour," lanjut Imam.
Di etape 3, Imam memang bukan pembalap yang mencapai finish tercepat. Peringkat pertama etape yang start di Doesoen Kakao dan finish di Kantor Pemkab Banyuwangi tersebut adalah Oskar Ferei Nisu dari Quick Panda Podium Mongolia Team, dengan catatan waktu 3 jam 48 menit dan 54 detik.
Imam finish di peringkat kedua, dan pertingkat tiga diraih Jamalidin Novardianto dari Dr J Cycling Team. Sementara Cavanagh pemegang Ijen Sulfur Jersey sebelumnya finish di peringkat 52.
Meski tidak menjadi yang tercepat, namun catatan waktu Imam selama tiga etape merupakan yang terbaik, sehingga dia berhak atas Ijen Sulfur Jersey.
Jalannya perlombaan di etape 3 ini berlangsung sengit. Sejak kilometer awal sudah terdapat pembalap yang berusaha untuk breakaway.
Imam mengatakan di etape 3 ini, dia menargetkan untuk terus berusaha agar jaraknya tidak terpaut jauh dengan leader. Sejak awal start, dia beberapa kali mencoba breakaway namun belum berhasil.
"Di etape 3 ini saya berusaha untuk tetap bertahan di peloton hingga KoM (King of Mountain), karena tidak ingin tertinggal di total waktu," kata Imam.
Load more