Lamongan, Jawa Timur - Ratusan orang yang mengatasnamakan mahasiswa PMII cabang Lamongan, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor pemkab setempat, Senin (17/01/22). Mereka menuntut pemerintah serius dalam penanganan banjir yang tak kunjung surut di wilayah Bengawan Jero.
Massa membawa sejumlah atribut, melakukan long march berangkat dari titik kumpul Telaga Bandung menuju Kantor Pemkab, lalu ke DPRD Lamongan. Massa menggelar menyampaikan sejumlah tuntutannya mengenai bencana banjir yang melanda kawasan Lamongan.
Ismail, salah seorang peserta aksi menilai, pemerintah Kabupaten Lamongan lamban dan terkesan tidak serius dalam menangani musibah banjir Bengawan Jero. Pemerintah Kabupaten Lamongan juga dinilai tak punya masterplan dalam penanganan banjir, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Harusnya pemerintah daerah sudah mempunyai masterplan terkait penanganan banjir Bengawan Njero, karena setiap tahun wilayah tersebut tidak luput dari banjir,” ungkap Ismail.
Aksi puluhan mahasiswa ini berjalan kondusif dengan kawalan ketat dari petugas kepolisian. Di sisi barisan paling depan, Polwan tampak berjajar menghadang mahasiswa yang ingin merangsek masuk ke dalam kantor.
Tak hanya itu, sejumlah perwakilan dari pejabat setempat juga menemui puluhan mahasiswa yang berunjuk rasa, baik dari Pemkab maupun DPRD Lamongan. Kepada perwakilan pejabat yang hadir, secara simbolis peserta aksi menyerahkan tuntutannya tersebut.
Sementara itu, anggota DPRD Lamongan, Abdul Shomad yang menemui puluhan mahasiswa mengungkapkan, bahwa banjir yang melanda Lamongan setiap tahunnya terjadi di kawasan Bonorowo Bengawan Jero, yang meliputi Kecamatan Kalitengah, Glagah, Turi, Deket dan Karangbinangun.
"Untuk banjir di Bengawan Jero memang menjadi rutinitas banjir tahunan di musim penghujan, namun bagaimana cara meminimalisir dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah banjir, yaitu normalisasi kali, pembersihan enceng gondok dan penambahan kapasitas pompa air," ungkap politisi PDIP Perjuangan tersebut. (Moh Mahrus/hen)
Load more