“Nama-nama yang sudah beredar, masing-masing memiliki plus minus. Sosok yang sudah pasang baliho diri ini, memiliki kelebihan dan kekurangan. Setelah mengkaji lebih dalam, kami memutuskan untuk mendukung langkah mantan Pj Bupati Jombang Sugiat maju di Pilkada Jombang,” tegasnya.
Menurut Amiq, kalau hanya aman, baik, damai, tenang, maka, Jombang sekarang sudah cukup. Tetapi, kedepan butuh sosok yang inovatif, responsif, tegas dan cerdas.
“Tantangan warga Jombang ke depan jauh lebih kompleks. Termasuk bagi kaum milenial dan Gen Z seperti kami-kami ini. Kalau tata kelola Kabupaten Jombang seperti yang sudah-sudah, maka, ke depan kita akan tergilas perkembangan zaman, tenologi dan digitalisasi,” sambungnya.
Alumnus UGM Yogyakarta itu memberi contoh, bahwa Kabupaten Jombang tampak ‘masbuk’ (tertinggal) jauh dalam pembangunan. Dulu, cerita orang tua masih ada kebanggaan, seperti Taman Tirta Wisata atau yang pernah terkenal dengan sebutan TW. Sekarang, taman itu menjadi rumah hantu, menakutkan. Padahal, ada pesawat terbang yang bisa menjadi bahan edukasi anak-anak.
MproS berharap Kabupaten Jombang memiliki bupati yang tegas, cerdas, bersih, responsif dan inovatif.
“Pak Giat gemar blusukan ke kampung. Dia sudah membuktikan selama 10 bulan menjadi Pj Bupati Jombang. Maka, kalau sampai jadi, terus lupa, kami yang akan turun gunung, demo ke pendopo, mengingatkan,” pungkas Amiq. (usi/hen)
Load more