Banyuwangi, tvOnenews.com – Teror yang terjadi akhir-akhir ini di Desa Pakel, Kecamatan Licin, membuat warga setempat menjadi resah. Mereka yang tinggal di areal perkebunan swasta itu merasa diteror oleh sekelompok warga. Teror itu berupa fasilitas umum yang dirusak, seperti akses jalan hingga jaringan listrik. Lantaran makin meresahkan, belasan warga mendatangi kantor Pemkab Banyuwangi, Selasa (30/7).
Di kawasan tersebut ada sekitar 16 KK. Meski merasa terancam, warga memilih diam tidak melakukan perlawanan. Sebab warga khawatir terjadi bentrok fisik. Namun, ternyata teror itu kian sering terjadi. Bahkan, jaringan listrik diputus secara sengaja yang membuat anak-anak warga kesulitan belajar dan mengaji. Akses jalan dirusak dan ditutup pohon yang ditebang.
“Mohon keadilan Pemkab. Ada intimidasi dan teror yang dilakukan sekelompok warga. Motifnya diduga terkait lahan,” kata Sujarwo, perwakilan warga yang juga Adm. Perkebunan Bumisari.
Warga berharap mendapatkan perlindungan HAM dari kejadian ini. Sebab, mengganggu kenyamanan. Pihaknya meminta Pemkab turun tangan menyelesaikan polemik lahan itu. Sehingga, warga bisa hidup tenang. Tak ada lagi aksi teror.
“Dahulu, warga kami di Taman Glugo jumlahnya 37 KK. Sejak ada aksi teror dan intimidasi, jumlahnya tinggal 16 KK,” jelasnya.
Pihaknya khawatir, jika teror ini dibiarkan akan muncul gesekan fisik antar warga. Sebab, kesabaran warga sudah mulai menipis akibat aksi itu.
“Selama ini, kami masih menghormati hukum. Jangan sampai ada bentrok antar warga di lokasi. Tentunya, pemkab yang akan disalahkan,” tegasnya.
Tak hanya psikologis, aksi teror ini berdampak pada ekonomi warga. Polemik lahan yang tak kunjung selesai membuat warga kehilangan pekerjaan. Dahulu, ribuan warga terlibat ketika panen raya kopi dan cengkih. Kini, warga hanya bisa bekerja tiga hari seminggu. Itu pun tidak banyak.
Warga berharap, Pemkab menerjunkan tim terpadu (timdu) untuk menyelesaikan polemik pertanahan di Pakel. Sehingga, warga bisa hidup tenang. Tak ada lagi teror dari kelompok warga ke warga lainnya.
Asisten Pmerintahan Pemkab Banyuwangi MY Bramuda memastikan akan melanjutkan keluhan warga ke bupati. Menurutnya, terkait polemik tanah perkebunan di Desa Pakel sudah dibahas secara intens di internal pemkab.
“Keluhan warga ini akan kami laporkan ke bupati. Tentunya, nanti akan dilaporkan ke pimpinan timdu dan gelar rapat gabungan,” tegasnya usai menemui warga. (hoa/far)
Load more